"Aku pengen ke sungainya, sudah didahului oleh mood buruk. Sultan Murat ngajak ribut." Genata memanyunkan bibir tanpa sadar, Shilla terkekeh. Shilla belum menanggapi sampai Genata sadar dia keceplosan lalu menutup mulutnya malu. "Jika kau ingin ke sana, besok bersamaku. Bukankah kepulanganmu akan diundur besok lusanya. Tak usah malu, kita wanita yang saling mengerti bahasa kalbu seharusnya." Genata merasa tak nyaman, tetapi dia pun tak bisa meninggalkan Shilla begitu saja. "Rasanya tak mempunyai selir itu bagaimana menurutmu?" tanya Genata. Shilla bingung harus menjawab apa, tetapi dirinya pun tak bisa mencari alasan selain kejujuran. "Aku bahagia tentunya, tapi kadang sedih juga saat raja pernah mempunyai rasa tertarik terhadap wanita lain." "Eeumm… " "Apa yang sedang mengganggu pi