“Ciro, d**a aku sakit, rasanya sesak,” curhat Oase, bertopang dagu di meja kafetaria. Makan siang bersama dengan Ciro dan Rivano. “Maksudnya perutmu?” “Makanya, jangan makan pizza sepuluh loyang.” Tak ada yang mendengarkan curhat Oase dengan serius, mereka pikir Oase makan kekenyangan. Padahal Oase belum kenyang dan dia memang lagi galau. Sudah dua hari berlalu sejak saat itu dan setiap kali bertemu dengan Maria, perasaan Oase terombang-ambing. “Maria cantik ya, aku suka,” gumam Oase lagi, memasukan sepotong pizza ke mulutnya. “Maksudnya kau suka masakannya?” Ciro membalas dengan datar, membuka halaman demi halaman partiturnya. Sibuk memilih lagu yang akan ia mainkan untuk ujian tengah semester. “Memangnya seenak itu?” Rivano sama saja, asyik mengelap flutenya hingga mengkilap. Oas