CHAPTER 12

1617 Words

Pagi-pagi sekali, Maria mendatangi tempat tinggal Hideo. Mengikuti saran dari Oase, Maria datang untuk meminta maaf. Perempuan itu menekan bel, menunggu dengan sabar kemunculan Hideo. “Siapa?” tanya Hideo, membuka pintu dengan malas. Heran saja, tumben-tumbenan ada orang yang datang berkunjung di Minggu pagi seperti ini. “Aku boleh masuk?” Hideo langsung terdiam, wajah malasnya berubah menjadi kaget. Hideo ragu, apa sebaiknya dia menerima Maria atau tidak. Mengingat bahwa mereka masih saling marahan tak jelas. Maria yang menyadari keraguan Hideo, memutuskan untuk mengambil inisiatif, dia mendorong pelan pintu rumah Hideo agar memberinya ruang untuk masuk. “Sudah lama aku tidak ke sini,” ucap Maria berbasa-basi. Hideo kalah, lelaki itu hanya menghela napas berjalan di belakang Maria.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD