Arrayan duduk selonjoran di ambal tempat tidurnya, hanya memakai boxer tanpa atasan. Sedari tadi ia fokus pada buku bacaannya seakan-akan tidak ada yang lebih penting dari menyelesaikan apa yang membuatnya penasaran tentang buku bacaannya itu.
Remaja itu kembali tiduran, mengangkat kedua tangannya dengan buku yang masih ia pegang. Ia masih hanyut membaca komik horor yang entah berapa series yang sudah ia selesaikan itu.
Pintu kamarnya terbuka lebar membuat Arrayan melirik sekilas lalu kembali membaca buku dalam genggamannya tanpa berniat melihat siapa yang baru saja membuka pintu kamarnya tanpa permisi.
"Bang."
"Ho?" Angguknya dengan tatapan yang masih dalam buku membuat Riena di ambang pintu melongos pelan. "Siap-siap kita ke rumah sakit," tutur Riena dengan menggelengkan kepalanya he
