Pemuda itu beranjak bangun dari tidurnya, mengusap kelopak matanya sesaat. Kemudian membereskan dan merapikan tempat tidur. Bergegas masuk ke kamar mandi, langsung mandi tanpa menunggu lama. Selang beberapa menit, ia pun keluar dari sana dengan wajah segar berseri. Beberapa menit kemudian, adzan shubuh berkumandang membuat bibirnya tertarik pelan membentuk senyuman. “Pas banget ternyata,” ujarnya tersenyum lega, buru-buru memakai baju kokonya agar segera bergegas ke mushola di dekat kost-kostannya. Sebenarnya pemuda itu— Yusuf— pemilik nama asli Kean Yohandar itu—benar-benar menikmati kehidupannya sekarang. Bukan menikmati dalam tanda kutip buruk. Tapi, menikmati proses pendekatan antara dirinya dengan tuhannya sekarang. Ada perasaan tenang dan nyaman yang belum pernah ia rasakan sebel