Gadis itu mengedarkan pandangannya, memperhatikan isi rumah yang terlihat berdominan warna biru muda tempatnya berada kini. "Lembur, gak bisa kalau hari ini." Syaqila menghela pelan. Bibirnya tertarik pelan membentuk senyuman lalu beranjak berdiri. "Yaudahlah, kapan-kapan aja .... kabarin aku kalau Om Arseno udah ada waktu." Ujarnya membuat Adam di depannya menipiskan bibir lalu berdehem samar. "Mau langsung pulang?" "Iya. Kan tujuannya mau ketemu sama papa kamu. Emangnya mau ngapain lagi?" Adam mengangguk membenarkan sembari menggaruk alisnya dengan telunjuk, "mau ..... makan dulu?" Tanya Adam dengan kakunya. Syaqila di hadapannya mengerjap samar dengan memperhatikan ekspresi kikuk Adam yang berusaha sekali menguasai air mukanya. "Oke." Balasnya dengan tersenyum senang. Adam yang me