*** Perjalanan pulang Orlando diam. Sedikitpun amaranya belum padam. Dia menatap Olivia dengan tatapan tajam dan bengis. Tiba-tiba ponsel pria itu berdering. Orlando mengatur nafasnya, berusaha untuk menenangkan dirinya lalu mengangkat panggilan itu. Di layar ponselnya tertulis jelas nama Érique disana. "Halo, Rik. Ada apa?" Tanya Orlando darar. Pria itu merasa aneh karena sahabatnya tiba-tiba meneleponnya setelah sekian lama tak bertemu dengannya. Érique adalah teman Orlando semasa SMA--pribadi Érique tak diragukan lagi. Meski dia pendiam, namun pergaulan sosialnya luas. "Kau bisa kan bawa Olivia ke rumah Dadku sekarang?" Tanya Érique. Orlando memandangi Olivia sejenak. Dia masih marah atas insiden yang terjadi. Rasa cemburu membakarnya. Orlando tak bersuara--memancing Érique untuk memb