*** Flashback on Taylor menatap kosong ke arah luar jendela. Kondisi psikisnya sangat terganggu. Wanita itu baru saja kehilangan anaknya. Sungguh berat yang ia rasakan, Belum lagi vonis dokter yang mengatakan dia lumpuh total--tidak bisa di sembuhkan lagi. Tak terasa air mata membasahi pipi wanita itu. "Sayang, Aku akan pergi, bekerja. Kuharap kau tenang tinggal di rumah." Ucap Givanno lembut. Pria itu tak menyadari bahwa istrinya sedang menangis--dia sibuk memakai dasinya. Karena istrinya sudah sakit maka dia harus siap mengerjakan apapun sendirian. Hari ini dia memakai kemeja karena ada rapat penting di perusahaan majalah tempatnya bekerja. Taylor hanya diam tak merespon suaminya. Givanno menoleh dan mendekati istrinya. Pria itu memandangi pipi istrinya dan menyadari istrinya baru saja