Si Om telah kembali dari perjalanan bisnisnya. Dia mengirim message ke gue. Memberi kabar kalau ia langsung mampir ke apartemen dari bandara. Seharusnya gue tersanjung kan? Tapi mengapa gue jadi was-was?! Jantung gue berdebar kencang saat menunggu kedatangan Om. Klimaksnya saat gue membuka pintu dan menemukan Supir kampreto berada dibalik tubuh Om. Gue melotot geram padanya. Apa dia sudah bicara macam-macam pada Om? "Luna Sayang, I am here," Om melambaikan tangannya di depan wajah gue. Astaga, gue sampai melupakan kehadiran Om. Dan dari sikap Om sepertinya supir kampreto itu belum bilang apa-apa padanya. Aman deh, untuk sementara! "Hai Om, welcome back home," gue menyambutnya dengan pelukan hangat. Om balas memeluk gue. Dia mengangkat dagu gue dan menatap gue lekat-lekat. "D