Minggu, pukul 10.00am Dengan kemeja warna biru motif serta celana jeans panjang yang sopan, Tata turun dari motornya. Dia tersenyum membalas senyum yang menunggunya di tepi teras rumah. Di sana, Galins menatapnya penuh puja dengan penampilan Tata yang benar-benar ala adanya. “Nyari rumahnya susah, nggak, Ta?” tanya Galins begitu Tata ada di depannya. Tata menggelengkan kepala. “Tapi tadi sempat nanya sama ibu-ibu yang lagi jemur baju di depan sana sih.” Galins tersenyum tipis, memasukkan satu tangan ke saku celana pendeknya. “Yuk, masuk,” ajaknya. Tata mengangguk, mengikuti langkah kaki Galins memasuki teras, lalu melangkah ke pintu yang sudah dibuka sejak tadi. Tata langsung tersenyum begitu melihat ada bu Sintia yang duduk di sofa, keliatan kalau emang nungguin tamu. “Bu,” sapa Tat