Setelah menuruni motor, Rumi terheran-heran ketika matanya menangkap rumahnya sedang sangat ramai.
"Loh loh Kak, kok ada Bibi Ambar?."
Tanyanya Rumi ketika melihat Ambar keluar rumah bersama Ayub, kemudian pamannya itu mengangkat meja kecil yang ada didepan rumah.
Nada yang masih melepaskan helm hanya tersenyum geli.
"Nahlo Kak, kok Paman Ayub ngangkat meja kita sih?."
Ucapnya sewot, karena benda favoritnya untuk melihat bintang setiap malam diangkat tanpa seijinnya.
"Loh Kak, kok ada Paman Habsy dan Bibi Maimanah juga sih?."
Tambah Rumi yang semakin bingung karena hampir keluarga besarnya ada dirumahnya. Nada yang sudah selesai dan turun dari motor, langsung melangkahkan kakinya kearah Rumi kemudian menarik tangannya tanpa menjawab apapun pertanyaan Rumi.
"Kaaak... Ada apa ini?."
