"Dokter Pram?!" Seorang suster keluar dan memanggil Pramono dengan cepat seakan terjadi situasi darurat. Pramono pun berlari masuk kembali ke ruang IGD. Diandra masih menangis dalam pelukan Devano sementara Anggita masih mematung. Angkasa datang dengan berlari mendatangi keluarganya. "Gimana keadaan Oma?" tanya Angkasa cepat. Anggita memeluk Angkasa cepat. Anggita memeluk erat Angkasa dan mulai menangis. Pasalnya Anggita menyayangi Omanya. Anggita menghabiskan masa kuliahnya bersama Omanya. Angkasa pun membalas pelukan Anggita sama eratnya. "Oma kritis," jawab Anggita dengan nada lirih. Angkasa memejamkan matanya mendengar ucapan Anggita. Tidak lama dari kembalinya Angkasa. Pramono kembali keluar dari ruang IGD dengan wajah lesu. Pramono mendatangi Devano dan Diandra. Wajah Pramono na