"Aku turut berduka cita ya Ta," Anggita mengangguk. "Terima kasih," Anggita tersenyum tipis pada Mario yang datang hari ini. Mario kini tengah bersama dengan Angkasa dan Anggita pun duduk tepat disamping Angkasa. Angkasa menggengam erat tangan Anggita. "Mas kesana dulu ya, ada rekan bisnis Mas datang," ucap Angkasa pada Anggita. Anggita pun mengangguk dan hendak membantu Angkasa namun Angkasa menolaknya. "Kamu disini aja temenin Mario," Anggita mengangguk dan memperhatikan Angkasa yang menmutar roda kursi yang ia duduki. Anggita menghela nafas panjang. "Wajah kamu pucat Ta," ucap Mario memecah keheningan diantara mereka. Anggita spontan memengang wajahnya sendiri. "Kecapekan aja Kak," ucap Anggita dengan nada santai. Mario dan Anggita kembali sama-sama diam hingga Anggita memecah