Suamiku Jadul Part 28 Selama di desa, aku benar-benar jadi beban, kini kakiku sudah terkilir, sakit dibawa jalan. Akan tetapi Bang Parlin tetap setia mengurus bayi kami. Di sini aku diperlakukan bagaikan ratu, tak boleh masak. Terakhir aku baru tahu, aku tak boleh masak karena masakanku tak pernah cocok di lidah mereka. Ayah mertua ternyata jauh lebih jadul dari Bang Parlin. Mungkin jadul ini adalah keturunan. Aku sangat terkejut melihat Ayah mertua gosok gigi pakai pasir. Saat itu kami lagi makan bersama di pinggir sungai. Pasir dan air dimasukkan ke mulut, baru digosok pakai jari telunjuk. Gigi memang putih, akan tetapi tak berbahayakah itu? Bagaimana kalau pasir tertelan? "Ini sikat gigi, Mang Boru," kataku kemudian. "Ayah gak pernah pakai sikat gigi," kata Bang Parlin. "Haaa?