Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Kyle. Wanita itu benar-benar tidak menyangka jika Janice akan menamparnya seperti saat ini. “Janice, kenapa kau menamparku?” Kyle bertanya tidak mengerti. Ia menahan emosinya agar tidak meledak sehingga menyebabkan dirinya merusak reputasinya lagi. “Kyle, kau benar-benar munafik!” Janice menatap Kyle penuh kebencian. Beberapa hari lalu mereka berdua masih makan bersama dengan ceria, tapi hari ini situasi benar-benar berbeda. Janice telah menemukan kebenaran yang tersembunyi di masa lalu. “Janice, apa maksud ucapanmu?” “Kyle, bagaimana perasaanmu delapan tahun lalu ketika kau memberitahu semua siswa di sekolah tentang perselingkuhan ayah dan bibiku? Apakah sangat menyenangkan bagimu melihatku hancur?” Wajah Kyle tiba-tiba berubah kaku, tapi wa