7. penghormatan terakhir

1989 Words
Suara dering bel membuat Scarlett yang saat ini sedang menandatangani beberapa berkas menghentikan kegiatannya. Ia meninggalkan sofa dan melangkah menuju ke pintu. Ia pikir mungkin yang menekan bel adalah Hannah, asisten pribadinya. Namun, ia salah. Yang berdiri di depannya saat ini adalah ayah dan ibu tirinya. Apa yang dua orang ini lakukan di sini? "Apa yang Anda lakukan di sini?" Scarlett menatap Pierre acuh tak acuh. Sejak Pierre lebih mempercayai Ellen dan Kyle, Scarlett telah kehilangan rasa hormatnya pada sang ayah. "Scarlett, kenapa kau tidak pulang? Bukankah Ayah mengatakan kau harus pulang!" Pierre menatap Scarlett marah. Pria ini sudah geram pada Scarlett karena menjebak Michael, dan sekarang Scarlett masih bertingkah seolah dia tidak melakukan kesalahan apapun. Lihat saja tatapan acuh tak acuhnya itu. Pierre merasa sangat tidak dihormati sebagai seorang ayah. "Anda memiliki ingatan yang buruk. Saya tidak memiliki rumah untuk tempat pulang." "Scarlett, jangan terus membuat Ayahmu marah. Sudah delapan tahun berlalu, tapi sikapmu menjadi semakin buruk." Ellen sangat senang melihat sikap keras Scarlett, dengan tempramental buruk wanita ini, dia dan ayahnya tidak akan pernah bisa berbaikan. Scarlett mengalihkan pandangannya, ia benar-benar jijik pada wanita di depannya. Wanita yang dahulu ia anggap tulus menyayanginya, tapi ternyata bermuka dua. Ellen, wanita ini adalah sahabat ayahnya yang pada akhirnya menjadi ibu tirinya. Scarlett yakin, wanita ular ini pasti telah mengincar posisi ibunya sejak lama. Namun, Scarlett tidak menjawab kata-kata Ellen. Ia hanya meliriknya sekilas lalu mengalihkan pandangannya seolah ia baru saja melihat kotoran. Ellen merasa sangat jengkel dihina seperti itu oleh Scarlett, tapi ia masih mempertahankan wajah lembutnya. Ia tidak akan pernah menunjukan kebenciannya pada Scarlett di depan Pierre. "Anda telah mengganggu waktu istirahat saya. Silahkan pergi dari sini." Scarlett hendak menutup pintu, tapi Pierre segera menahannya. "Begini caramu bersikap pada ayahmu sendiri!" bengis Pierre, tatapannya sangat tajam. Namun, sejak dulu tatapan tajam itu tidak banyak berarti bagi Scarlett. "Ayah?" Scarlett tertawa getir mendengar kata itu. "Aku sudah kehilangan ayahku delapan tahun lalu." Wajah Pierre menggelap, ia melayangkan tangannya ke wajah Scarlett, tapi Scarlett dengan cepat meraih tangan Pierre. Delapan tahun ini, dia tidak hanya belajar tentang membuat perhiasan dan bisnis, tapi juga belajar beladiri. Ia bahkan bisa mematahkan tangan Pierre jika ia mau saat ini. "Anda tidak memiliki hak untuk memukul saya! Jaga baik-baik tangan Anda atau saya akan mematahkannya!" Scarlett berkata dengan kejam, lalu setelah itu ia menghempaskan kasar tangan Pierre. "Dasar anak tidak tahu diri!" Pierre sudah habis kesabaran, sekarang ditambah perilaku kurang ajar Scarlett, ia menjadi semakin emosi. Apa saja yang dilakukan oleh Scarlett delapan tahun ini, kenapa putrinya berubah menjadi wanita yang lebih kasar dan keras kepala dari sebelumnya. "Scarlett, hentikan sikap burukmu ini. Cepat minta maaf pada ayahmu!" seru Ellen. Ia memarahi Scarlett karena bersikap tidak sopan pada Pierre. Scarlett kembali menatap Ellen. "Apa Anda tidak lelah memakai topeng selama lebih dari delapan tahun?" "Scarlett, kau benar-benar kurang ajar. Aku tahu kau membenciku, aku bisa menerima sikap kasarmu, tapi kau tidak seharusnya bersikap seperti itu pada ayahmu sendiri." Ellen mengocehi Scarlett. Semakin banyak Scarlett bicara, ia semakin ingin merobek mulut Scarlett. "Bagus jika Anda tahu bahwa saya membenci Anda, jadi di masa depan jangan muncul di depan wajahku lagi karena Anda membuatku jijik!" Kedua tangan Ellen mengepal kuat. Ia ingin sekali menampar wajah Scarlett dengan keras saat ini. p*****r kecil ini benar-benar berani berkata seperti itu padanya. Baik! Ellen bersumpah dia pasti akan membuat Scarlett menderita. "Scarlett!" Suara Pierre meninggi. Kata-kata Scarlett sudah sangat keterlaluan. Bagaimana bisa Scarlett bicara seperti itu pada ibu tirinya. Terlebih selama ini Ellen selalu bersikap baik padanya. Ellen bahkan masih memikirkan Scarlett meski Scarlett sudah membuat Ellen keguguran. Scarlett mulai jengah. "Katakan apa keperluan Anda!" Ia tahu bahwa ayahnya datang pasti karena ada maksud tertentu. Pierre sakit kepala karena menghadapi Scarlett. Jika saja ini di kediaman mereka, ia pasti akan mendisiplinkan Scarlett dengan keras. Scarlett harus tahu menghormati orang yang lebih tua seperti yang Kyle lakukan. Ckck, andai saja Scarlett memiliki setengah sikap baik Kyle, maka ia tidak akan begitu sakit kepala menghadapi putrinya ini. "Kau harus menikah dengan Daniel, dia adalah putra dari sepupu ibumu. Dengan perilaku mengerikan yang kau miliki, tidak akan ada pria dengan latar belakang baik yang mau menerimamu. Jadi, kau harus setuju dengan pilihan kami." Pierre mengatakan dengan nada memerintah. Ia tidak memberikan Scarlett pilihan. Putrinya itu harus mengikuti kemauannya. Scarlett mendengkus sinis. "Kenapa aku harus setuju? Juga, aku tidak sudi menikah dengan orang yang masih memiliki ikatan darah dengan wanita menjijikan itu!" Scarlett tidak berencana menghitung setiap perbuatan Ellen di masa lalu, tapi hari ini wanita itu datang dengan trik licik di tangannya. Scarlett seratus persen yakin bahwa ide menikahkannya dengan pria bernama Daniel adalah ide Ellen. Ckck, apakah Ellen pikir dia akan setuju dan membiarkan wanita itu sekali lagi menindasnya? Dia jelas bukan Scarlett yang naif delapan tahun lalu. Dia tidak akan membiarkan siapapun mengambil keuntungan darinya lagi. Dia tidak akan membiarkan satu orang pun menyakitinya atau menginjak harga dirinya. Delapan tahun ini, dia telah mengalami banyak hal dalam hidup. Di mana yang kuat yang akan menang. Dan ia telah melatih dirinya untuk menjadi lebih kuat dan lebih kejam dari orang lain. Karena Ellen berniat mencari masalah dengannya, ia tidak keberatan meladeni wanita ular ini. Ia tidak akan mungkin datang ke kota kelahirannya tanpa persiapan apapun. Setidaknya saat ini ia sudah memiliki beberapa bukti kejahatan Ellen yang tidak diketahui oleh ayahnya. Scarlett sejujurnya kasihan pada ayahnya, pria itu telah ditipu oleh Ellen bertahun-tahun. Namun, orang yang sedang jatuh cinta pasti akan menjadi sangat bodoh dan keras kepala, itulah ayahnya. Pria itu bodoh dan buta. Scarlett tidak memiliki niat untuk membuat ayahnya menjadi lebih pintar dan melihat segalanya. Ayahnya lebih memilih Ellen dan Kyle, maka ia akan membiarkan ayahnya terus ditipu dan dibodohi. Ketika ayahnya mengetahui semua hal itu sendiri maka rasa sakitnya pasti akan membuatnya ingin mati. Scarlett tidak peduli lagi dengan ikatan darah antara dirinya dan sang ayah. Pria yang telah menelantarkannya itu harus menikmati pilihannya sendiri. "Kau tidak bisa menolak, Scarlett! Kau harus menikah dengan Daniel atau aku akan mengirimmu kembali ke luar negeri!" ancam Pierre tajam. Scarlett tertawa mengejek ayahnya. "Delapan tahun lalu aku tidak takut dikirim ke luar negeri, lalu apa perbedaannya dengan sekarang? Oh benar, Anda tidak akan bisa mengirimku keluar negeri atau menikahkan aku dengan sampah yang istrimu pilihkan untukku karena saat ini Anda dan aku tidak memiliki hubungan apapun." Tengkuk Pierre menjadi sangat tegang. Tekanan darahnya melonjak tinggi. "Apa alasanmu menolak Daniel? Dia adalah pria yang baik. Jangan katakan bahwa kau ingin merebut tunangan saudarimu sendiri!" balas Pierre. "Itu benar. Aku akan merebut tunangan Kyle darinya. Aku akan membuatnya merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan di masa lalu." Kepala Pierre akan meledak. "Kau!" Pierre berkata dengan seluruh kemarahannya. "Kau harus menikah dengan Daniel suka atau tidak suka, atau aku akan membuatmu berada dalam kesulitan!" Pierre akhirnya mengancam Scarlett. Scarlett tersenyum dengan tenang, sebuah senyuman yang terlihat arogan dan mengejek di mata Pierre dan Ellen. "Jika Anda sangat menyukai sampah itu, maka seharusnya Anda saja yang menikah dengannya." Dada Pierre kini terasa sakit, pria itu benar-benar tidak bisa melanjutkan percakapannya dengan Scarlett, atau mungkin ia akan terkena serangan jantung. "Suamiku, kau baik-baik saja?" tanya Ellen. Ia menyadari bahwa reaksi tubuh Pierre saat ini mulai goyah. "Sebaiknya, Anda kembali. Saya tidak ingin berurusan dengan orang sekarat!" Scarlett menatap ayahnya tanpa perasaan. "Scarlett, cepat atau lambat kau pasti akan pulang!" Pierre berkata dengan pasti. Ia akan menekan putrinya dari segala arah hingga putrinya tidak memiliki jalan lain selain pulang ke rumah dan mengikuti semua keinginannya. Wajah Scarlett terlihat tanpa emosi. "Aku mungkin akan berkunjung ke kediaman kalian jika Anda meninggal. Aku bisa memberikan penghormatan terakhirku." "Scarlett!" raung Pierre. Mata pria itu memerah karena nyala amarah. "Suamiku!" Ellen bertingkah seperti ia khawatir. Ia mengalihkan pandangannya menatap Scarlett. "Scarlett, bagaimana bisa menyumpahi ayahmu sendiri! Kau benar-benar kurang ajar!" Sudah cukup melihat drama di depannya, Scarlett segera berbalik dan menutup pintu. "Suamiku, ayo kita pergi ke rumah sakit. Kau terlihat pucat." Ellen bersuara cemas. "Aku baik-baik saja. Ayo pulang." Pierre menggerakan kakinya yang kehilangan sedikit tenaganya. "Baik." Ellen memegangi pinggang suaminya membantu pria itu melangkah agar tidak kehilangan keseimbangan. Dalam hati Ellen mengutuk Scarlett. Wanita pembuat onar itu telah membuatnya begitu geram. Delapan tahun tidak bertemu, bukan hanya Scarlett menjadi lebih cantik dari Kyle, tapi wanita itu semakin memiliki keberanian. Lidahnya menjadi lebih beracun dari sebelumnya. "Suamiku, apa yang akan kau lakukan pada Scarlett? Dia benar-benar ingin merebut Michael dari Kyle." Ellen menatap suaminya sedih. Ia saat ini memikirkan putri kesayangannya. "Tidak akan ada yang berubah. Michael dan Kyle akan menikah. Sedangkan Scarlett akan bersama Daniel, itu adalah keputusan akhir." Pierre berkata dengan yakin seolah ia bisa mengendalikan Scarlett. Ia benar-benar tidak tahu bahwa saat ini Scarlett sudah menjadi seorang penyihir yang tidak akan pernah dikendalikan oleh siapapun. Ellen masih tidak tenang. Melihat betapa angkuhnya Scarlett hari ini, wanita itu tidak akan menyerah dengan mudah. Namun, tidak apa-apa menunggu beberapa saat. Ia akan mencari tahu tentang Scarlett terlebih dahulu lalu setelah itu mulai merencanakan sesuatu agar Scarlett tidak bisa menolak untuk menikah dengan Daniel lagi. Pierre dan Ellen kembali ke rumah mereka. Kyle bergegas melangkah menuju ke ayah dan ibunya. "Ayah, apa yang terjadi?" Kyle menatap ayahnya yang terlihat tidak baik-baik saja. "Ayah akan pergi istirahat." Pierre sakit kepala, ia tidak bisa membahas mengenai Scarlett saat ini. Pemberontakan Scarlett benar-benar menyakiti hatinya. "Ibu akan mengantar Ayah ke kamar dulu." Ellen membawa suaminya melewati Kyle. Setelah Ellen selesai, ia pergi ke kamar Kyle yang dulunya adalah kamar Scarlett. Kyle benar-benar mengambil semua yang menjadi milik Scarlett sebelumnya. "Bu, apa yang terjadi? Apakah Scarlett menolak untuk menikah dengan Daniel?" tanya Kyle ingin tahu. Ellen duduk di sofa, wajah wanita itu kini terlihat bengis dan penuh kebencian. "p*****r kecil itu menolak. Dia benar-benar berani bersikap arogan di depanku." Kyle sudah menduga hal ini setelah ia tahu siapa Scarlett saat ini. "Bu, Scarlett adalah CEO dari E Jewelry. Wanita sialan itu kembali pasti untuk membalas dendam pada kita." Wajah Ellen langsung berubah menjadi tegang. "CEO E Jewelry? Dari mana kau mendapatkan informasi ini?" "Michael. Dia yang menemukan identitas Scarlett. Dia merupakan L, perancang perhiasan yang saat ini sedang terkenal," balas Kyle. Ellen mengepalkan tangannya kuat. "Rupanya p*****r itu telah memiliki kekuatan sekarang. Ini semua salah orang-orang tidak berguna itu, jika saja mereka tidak kehilangan Scarlett dan berhasil menjual Scarlett di perdagangan manusia, maka nasib Scarlett tidak akan sebaik ini," geram Ellen. Delapan tahun lalu, Ellen telah membayar orang untuk menculik Scarlett yang baru memulai kuliah di London. Namun, orang-orang itu gagal menjaga Scarlett yang berhasil melarikan diri. Ellen kira bahwa dengan tidak memiliki apapun, hidup Scarlett akan berakhir mengerikan meski wanita itu berhasil kabur. Namun, kenyataan saat ini benar-benar menamparnya. Scarlett sudah tumbuh menjadi lebih kuat. "Bu, Scarlett tidak mungkin bisa membangun bisnisnya sendiri sampai sukses seperti ini. Aku yakin ada orang kuat yang mendukungnya dari belakang." Kyle merupakan wanita cerdas, ia menyimpulkan hal ini setelah ia memikirkan tentang Scarlett. "Tidak peduli siapa orang kuat itu, dengan keluarga Linch dan O'Brian bersama kita, Sacrlett tidak akan bisa membalas dendam." Ellen berkata dengan yakin. Dia tidak tahu bahwa yang berdiri di belakang Scarlett adalah keluarga Parker, salah satu dari keluarga terkaya di dunia. Untuk keluarga Parker, menghancurkan seluruh keluarga Linch bukanlah sesuatu yang membutuhkan banyak usaha. Sedangkan keluarga O'Brian, posisi mereka setara, tapi keluarga Parker memiliki lebih banyak jaringan dari keluarga O'Brian. Mereka pasti bisa mengalahkan keluarga itu, tapi mereka juga akan mengalami pukulan besar. Kyle setuju dengan kata-kata ibunya. Namun, posisi Scarlett saat ini tidak menguntungkan untuknya. Ia tidak bisa membiarkan Scarlett membuat cahayanya menjadi redup. "Bu, kita harus menyingkirkan Scarlett secepat mungkin. Dia pasti akan merebut tempatku. Ayah mungkin akan kembali mencintai Scarlett jika dia tahu pencapaian Scarlett saat ini." "Kau tidak perlu cemas. Ibu pasti akan menyingkirkannya." Wajah Ellen terlihat seperti penyihir mengerikan. Ia tidak mungkin membiarkan Scarlett terus hidup dan membayangi langkah putrinya. Dalam hidup ini hanya Kyle yang akan bersinar, sementara Scarlett, dia hanya pantas terkurung dalam kegelapan. tbc
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD