prolog
seorang pengusaha kaya raya di kota J, Samsul sanjaya memiliki seorang anak gadis yang bernama melda saputri.
putri semata wayang nya yang kini berusia 20 tahun. dan bekerja sebagai ceo di perusahaan ayah nya, karena sang ayah yang sudah sering keluar masuk rumah sakit , mangkanya semua urusan kantor semua di handle oleh melda
melda adalah gadis yang cantik, tinggi, putih dan berambut panjang dan berwarna hitam pekat. selain berparas cantik melda juga gadis yang sangat baik hati, selau suka menolong orang'' yang sedang membutuhkan.
hanya satu keburukan yang dimiliki melda yaitu tidak pernah serius dalam menjalani sebuah hubungan dengan seorang lawan jenis, dia suka gonta ganti pacar dengan alasan sudah bosen katanya, jika ada yang bertanya kenapa hoby gonta ganti pacar, hehehe
meskipun melda sering gonta ganti pacar tapi tetap saja wanita itu bisa mempertahankan kehormatan nya, karena selama ini dia berpacaran hanya sekedar pegangan tangan dan cium di pipi saja, itulah semua teman dan juga karyawan sangat menyukai melda meskipun dia sangat terkenal play girl.
tidak ada satupun orang yang akan menghina dengan kata kasar atupun menjauhi melda, karena semua tahu bahwa melda adalah gadis yang baik, ramah, penuh perhatian dan sangat peduli dengan teman dan juga para karyawan kantor pun dia juga sangat menghormati nya.
jam sudah menujukkan pukul 04.00 dan itu waktunya untuk pulang kantor, akupun bergegas untuk segera pulang karena sangat kangen dengan ayahku, karena aku hanya mempunyai ayah, ibuku sudah lama meninggal karena penyakit kanker yang di deritanya
aku melajukan mobil dengan kecepatan sedang, sambil menikmati hembusan angin segar sepanjang perjalanan menuju rumah, tepat di persimpangan jalan menuju rumah, aku melihat banyak kerumunan orang dan mendengar teriakan seseorang yang meminta tolong.
karena aku sangat penasaran hingga akhir nya ku langkahkan kaki ku menuju krumunan orang'' yang berada di tepi jalan, dan betapa kaget nya aku saat melihat seorang pria tergeletak di pinggir jalan dan wajah nya sudah di lumuri oleh darah yang terus keluar dari kepala nya.
aku pun langsung menawari tumpangan mengantar ke rumah sakit terdekat karena sungguh tidak tega melihat orang itu sudah tak sadarkan diri dan darah nya pun terus mengalir deras semakin metutupi seluruh wajah nya
setelah sampai di rumah sakit dan dia sudah mendapatkan penanganan dari dokter, semua warga yang ikut mengantar ke rumah sakit semua sudah pada pulang masing'' . karena aku tidak tega akhirnya ku putuskan untuk menginap di rumah sakit
akupun segera merogoh ponsel dan segera memberi kabar ke ayah kalau hari ini aku tidak bisa pulang karena harus menunggu korban tabrak lari itu sampai bangun, sebelum ayah ku melanjutkan ocehan yang tidak jelas, akupun langsung menceritakan awal mulanya sampai berakhir harus meninap di rumah sakit.
ayahku pun mengerti han selalu mendukung keputusan ku, selama dalam hal kebaikan tentunya, hehehe