Bab 47 Catch the Killer Sesampainya di rumah sakit, Adnan dan Devano berlari mencari Jesica. Dia melihat sahabatnya itu duduk termenung dan terlihat melamun. “Jes,” ujar Devano memanggilnya. Jesica pun menoleh ke arah sahabat yang saat ini sudah resmi menjadi kekasihnya itu. Dia beranjak dan merengkuh Devano dengan erat. “Riko, Dev. Gue takut dia kenapa-napa.”Jesica pun menangis dalam pelukan Devano. “Kita tunggu kabarnya, ya. Oh iya, kalian tadi nggak bawa ponsel, ya?” Devano kembali bertanya. Jesica pun menggelengkan kepalanya. “Jes, keluarganya belum diberikan kabarkan?” sahut Adnan. Jesica lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya. Setelah itu, Adnan bergegas menghubungi nomor ponsel adik laki-laki dari Riko. Dia hendak mengabarkan kondisi kakaknya saat ini. “Halo, Kak Adnan,” j