“Saya tidak menerima penolakan Mya. Apalagi jika yang menolak adalah perempuan secantik kamu. Masuk lagi ke dalam lift dan saya antar sampai rumahmu.” Titah Arfi. Dengan bersungut, Mya kembali masuk ke lift. Mau tak mau mengikuti perintah Arfi yang notabene adalah Bos Kecil di kantornya. Walaupun Arfi berusia beberapa tahun lebih muda darinya, tetap saja kharisma seorang lelaki pemimpin, melekat pada Arfi. Tanpa Mya dan Arfi sadari, interaksi mereka sedari tadi diperhatikan oleh Daniel yang hanya mampu melihat ke arah Mya dengan tatapan mata yang tidak dapat diartikan. “Mari Daniel, kami duluan.” Ucap Arfi sopan pada Daniel saat pintu lift khusus direksi itu terbuka di lantai basement. “Silakan. Oiya titip Mya ya, hati-hati, dia suka galak soalnya.” Jawab Daniel. “Apaan sih Dan?” B