Wukuf Di Arafah

1882 Words

Di dalam tenda kuperhatikan kegalauan Zahra yang terus menerus memikirkan Nuruta. Padahal ini adalah waktu dimana Zahra harus fokus sepenuhnya pada ibadah wukufnya hingga esok hari. Jika terus seperti ini maka kualitas ibadah haji Zahra akan lenyap sia-sia. Aku sendiri tidak menyalahkan Zahra. Sebagai seorang ibu sudah sewajarnya Zahra bersikap seperti itu. Dia tahu Nuruta mungkin terus menangis dan mencari-cari orangtuanya saat ini. Walau Zahra tahu Nuruta dalam keadaan aman dalam pengawasan pengasuhnya, tetap saja hatinya gelisah sebab mengetahui derita Nuruta yang terpisah dari kedua orangtuanya. Aku pun merasa kasihan dengan putraku. Tangisannya tadi serta cara dia memanggil ayah ibunya terus terngiang di kepalaku. Sama seperti Zahra, aku terus memikirkan Nuruta. Aku juga ingin cepat-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD