Akhirnya aku bertemu dengan perempuan ini. Dia yang menyebut dirinya teman SMP-ku. Hanya saja aku tetap tidak mengenali siapa dia. Aku benar-benar merasa baru pertama kali melihatnya. Paras perempuan ini sangat cantik. Tidak terlalu seperti bule, namun sangat kelihatan kalau dia seorang blasteran. Aku malah semakin bingung saat melihatnya karena aku tetap tidak bisa mengingat siapa perempuan ini. Kupikir jika kami bertemu setidaknya aku akan ingat siapa dia. Tapi nyatanya tidak. Aku hanya menatap perempuan di hadapanku ini dengan ekspresi bingung. "Bisa kau tidak lakukan itu lagi!?" tegurku padanya. "Datang lalu menutup mataku dari belakang seperti tadi. Sungguh, aku merasa tidak nyaman kau melakukan itu. Aku sudah menikah. Kalau ada yang lihat, apa kata mereka!" "I'm so sorry, aku tidak