Bagian 18

1217 Words

Noah kembali ke meja makan dengan wajah merona merah padam. Tentu saja ia malu, karena Eve mengambil hal pribadinya. Kenapa Eve tidak bilang dulu padanya? Kenapa Eve lancang sekali? Kenapa juga ... Eve senekat itu? Jadi ... tadi ... celana dalamnya telah disentuh oleh Eve? "Woy, lo kenapa, Noah? Udah sana buruan makan dulu!" Eve langsung menyemprot Noah yang menurutnya buang - buang waktu, karena tak kunjung makan. "Tadi katanya masih ada cucian lagi. Mana? Kok nggak bawa apa - apa? Perasaan udah aku ambil semua tadi." Noah menatap Eve sengit. "Lo tadi masuk ke kamar gue diem - diem, kenapa nggak bilang gue dulu, sih?" Noah berusaha keras menahan emosi jiwa dan raganya. Karena biar bagaimana pun, Eve sudah sangat baik padanya. "Gue tadi udah izin lo. Serius." Noah mengernyit. Ia tidak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD