Eve menghapus air matanya dengan cepat. "Tuh, lo nangis lagi," ucap Noah. Ia menghentikan tangan Eve yang mengusap pipinya sendiri dengan kasar. Menggunakan tangannya sendiri untuk mengusap sisa air mata di pipi Eve dengan lembut. "Apa yang bikin lo sedih?" tanya Noah. Ia menatap lurus pada kedua mata Eve. Tapi Eve malah menunduk, menghindari kontak mata secara langsung. Eve lalu memalingkan muka ke arah lain. Kemudian menggeleng. "Ya udah sih kalau lo nggak mau cerita. Gue nggak mau maksa." Noah bicara lagi. "Gue pengin lo tahu aja, sih. Awal pertemuan kita emang kurang baik. Tapi seiring berjalannya waktu, kita sekarang justru berteman baik. Gue nggak tahu, sih, lo anggep gue apa. Tapi gue pribadi anggap lo adalah teman gue. Lo adalah temen baik pertama gue. Karena selama ini gue ng