Wanita itu bangkit dari lamunannya dan berjalan gontai mendekati Mahendra yang sudah menunggunya dengan senyuman manis. “Makan ya, tidak masalah walaupun hanya sedikit saja. Ini juga semuanya demi kesehatan kamu.” “Iya, Mas. Terima kasih karena sudah peduli padaku dan juga sangat perhatian sekali seperti ini.” Mereka pun mulai makan dengan suasana yang sangat hening, keduanya sibuk dengan makanannya masing-masing. Sesekali, Mahendra menyuapi wanita itu untuk demi memastikan kalau Intan makan dengan asupan yang cukup bagus untuk tubuhnya. Wanita cantik itu memberikan senyuman manis saat diperlakukan sangat lembut oleh pria itu. “Kamu tahu, Mas? Aku tidak pernah diperlakukan selembut ini oleh pria b******k itu,” katanya tiba-tiba tanpa diminta untuk bicara. “Aku selalu berusaha memberik