Just us

1146 Words
Pagi yang kala itu terasa indah dan dingin pun membuat Nathan merasa bahwa dirinya tidak bisa dan tak sanggup lagi untuk bergerak dari atas kasurnya yang empuk. Ingin rasanya Nathan untuk tetap berbaring sepanjang hari di atas kasur itu. “Apakah kalian tidak akan bangun?!” sebuah pertanyaan yang terlontar dari mulut Julio pun membuat kedua orang yang masih bergelung di dalam selimutnya semakin menggelungkan tubuh mereka, menyembunyikannya dari sapaan Julio dan juga sapaan dinginnya udara pagi, karena dengan sengaja Julio membuka pintu balkon kamar luas itu. “Tidak bisakah kita bermalas-malasan untuk hari ini?? aku merasa bahwa tubuhku lelah sekali” ucap Josh kepada Julio, dan hal itu diberi anggukan oleh Nathan yang masih memejamkan kedua matanya dan enggan untuk membukanya barang sedikit pun. Melihat dan mendengar ciri-ciri kemalasan keduanya, Julio hanya menggelengkan kepala dan berucap dengan cukup kencang, “Ini bukan hotel! Situasi kita berbahaya, ayo bangun dan mandi!!” itulah sentakan dari Julzilla yang membuat Nathan serta Josh segera bangkit dari tidurnya untuk kemudian berlomba mengambil handuk dan masuk kamar mandi. Bahkan keduanya berebut karena hal itu, dan Julio hanya mampu menggelengkan kepala menanggapi tingkah dari keduanya. … Selepasnya mereka mandi, ketiganya pun bersiap untuk melaksanakan tradisi sarapan pagi yang katanya selalu dilakukan di rumah itu. Dan ketika pintu dari kamar mereka di ketuk sebanyak tiga kali, ketiganya meyakini jika itu adalah salah seorang maid yang akan mengatakan bahwa sarapan pagi sudah siap. Dan benar saja, itu adalah maid yang mengatakan bahwa sarapan pagi sudah disiapkan dan mereka ditunggu oleh Nona Samantha dan juga yang lainnya. Ketika hendak pergi dari kamar, seperti biasa Nathan tidak lupa untuk memakai topeng di sana, untuk menyembunyikan identitasnya agar tidak ada yang mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Mereka keluar bersamaan dan pergi menuju ruang makan tanpa dikawal oleh maid seperti hari-hari kemarin, karena pada dasarnya mereka menjadi sudah hafal tempat di mana dan ke mana mereka akan pergi. Ketiganya berjalan dan masuk ke dalam ruang makan yang kala itu sudah dihadiri oleh Lud, Cora dan juga Vea atau sebut saja Samantha. “Kɑλημξρα (Kaliméra : good morning)” sebuah sapaan yang dilontarkan oleh Lud saat itu membuat ketiganya mengangguk dan Nathan menyapa kembali dengan berucap, “Kɑλημξρα (Kaliméra : good morning), και όλους εσάς (kai ólous esás: And all of you)” dan hal itu tentu mengejutkan bagi Cora, Lud dan Vea yang mendengar cara pengucapan dari Nathan yang baru saja membalas sapaan itu, “Waw … dari mana kau tahu kata και όλους εσάς (kai ólous esás: And all of you)??” tanya Lud kepada Nathan yang baru saja terduduk di samping JOsh yang kala itu terduduk bersebelahan dengan Cora, “Huh?? ah … aku mendengarnya pagi itu … ketika Nona mengatakannya kepada kita semua”ucap Nathan kepada Lud dan hal itu membuat Cora menolehkan pandangannya kepada Vea yang juga terkejut di sana, dan kemudian terkekeh terlihat tidak menyangka akan hal itu di sana. “Yasudah … bawakan hidanganya ke mari!” ucap Samantha kepada para maid yang kemudian menganggukkan kepalanya dan langsung menghidangkan menu sarapan pagi di sana. Merasa bahwa ada sesuatu yang kurang, membuat Nathan menoleh ke kanan dan ke kiri sebelum akhirnya bertanya, “Ke mana Samuel?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Nathan kembali mengejutkan mereka bertiga, dan bahkan Vea saat ini menghentikan gerakannya dalam mengambil sendok yang hendak ia gunakan. Pandangan mereka semua serempak menoleh menatap Nathan, dan hal itu membuat Nathan cukup kebingungan karenanya, “Dia makan di dalam kamarnya, dan tidak mungkin juga dia makan bersama dengan kita bukan?? apakah kau ingin makan sambil menggunakan topeng kerasmu itu?” pertanyaan yang dilontarkan oleh Vea saat itu pun menyadarkan Natah sekaligus membungkam dirinya yang kini menganggukkan kepalanya mengerti di sana. Ketika para maid dipersilahkan untuk pergi dari ruangan makan tersebut, Nathan pun dengan leluasa bisa melepaskan topengnya untuk menyantap menu pagi yang sudah disediakan oleh mereka semua. … Setelah mereka semua melaksanakan sarapan pagi, Julio, Josh dan juga Nathan memutuskan untuk pergi berkeliling taman belakang dari rumah atau lebih tepatnya mansion itu. “Aku merasa sedikit aneh” ucap Josh kepada Julio dna juga Nathan yang kini menoleh menatapnya yang tengah bersandar di bawah pohon apel yang tertanam di sana, “Mengenai ??” tanya Julio kepada Josh, dan hal itu membuat Josh pun kembali berucap, “Mereka terlihat sangat terkejut ketika Nathan membalas sapaan dan ketika dirinya juga bertanya mengenai Samuel” jelas Josh kepada Julio dan Nathan yang kini menganggukkan kepalanya di sana, “Mungkin itu tidak pernah mereka pikirkan sebelumnya, hal yang mendadak yang begitu saja dilontarkan oleh Nathan di sana” ucap Julio kepada mereka berdua yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi hal itu. … Berbeda dengan ketiga orang itu, Vea, Cora dan Lud kini tengah berbincang di dalam ruangan Vea dan tengah memperbincangkan Nathan, mengenai ucapannya ketika sarapan pagi tadi. “Bagaimana bisa dia menyapa seperti Deco menyapa kita setiap harinya??” pertanyaan yang Lud ucapkan di sana membuat Vea maupun Cora terdiam dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu, “AKu merasa dia sangat mirip dengan Deco, dan itu sangatlah buruk” ucap Vea, namun mendengar hal itu Cora segera menggelengkan kepalanya untuk mengelak ucapan itu, “Tidak Vea, tenanglah … dia tidak mirip dengannya” jelas Cora kepada Vea, dan hal itu membuat Vea menoleh menatap Cora dan berucap, “Lalu kenapa dia bertanya mengenai Samuel?? Deco akan selalu bertanya mengenai dirinya jika Samuel tidak ikut makan bersama di ruang makan, Cora!” ucap Vea, nada suaranya meninggi menandakan bahwa dirinya sangat panik dan terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, “Mungkin itu hanya kebetulan saja Vea … tenanglah … takkan ada masalah serius yang terjadi di sini karenanya” ucap Lud kepada Vea, namun hal itu sama sekali tidak membuat Vea tenang dan malah membuatnya semakin merasa cemas mengenai banyak hal. Ia takut jika Nathan memanglah Deco dan dia juga menjadi mempertanyakan jati dirinya sendiri di sana, sifat Nathabn memanglah belum ia ketahui, namun sikap dari dirinya pagi tadi sangat mengejutkan  Vea, terlebih lagi Nathan menanyakan Samuel seperti halnya Deco bertanya mengenai anak kesayangannya itu setiap pagi ketika Samuel tidak ingin melaksanakan makan pagi bersama dan memilih untuk makan di dalam kamarnya sendiri. Mungkin hal itu terlihat wajar bagi seorang Ayah yang bertanya mengenai anaknya, namun akan menjadi tidak wajar jika tamu yang mirip dengan sang ayah yang telah meninggallah yang bertanya mengenai hal itu di sana. … “Hh … apakah saat ini mereka sudah sampai di Amerika?” sebuah pertanyaan terlontar dari mulut Julio, yang membuat Nathan dan Josh yang mendengarnya pun menggelengkan kepala menanggapi hal itu, “Kita tidak bisa menelfon mereka, atau tempat persembunyian ini akan ketahuan oleh pemerintahan” ucap Josh kepada Julio, dan hal itu kembali membuat Nathan menanggapinya hanya dengan gerakan kepala dan kali ini ia mengangguk menanggapi hal itu.   to be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD