comment

1125 Words
Nathan berjalan masuk ke dalam rumah seorang diri dan berjalan menuju ruang yang diyakininya sebagai ruangan Vea, karena beberapa waktu yang lalu ia pun sempat bertanya kepada salah satu penjaga yang ada di sana mengenai ruangan dari Samantha. Diketuknya pintu ruangan itu sebanyak tiga kali, sebelum akhirnya Nathan memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruangan tersebut dan menghadap kepada Vea dan juga Lud yang kebetulan tengah berada di dalam ruangan itu. “Ada apa, Nathan?” tanya Lud kepada Nathan, dan hal itu membuat dirinya menoleh menatap Lud dan kemudian beralih menatap Vea yang juga tengah menatap dirinya saat ini, “Apakah Samuel memiliki seorang teman??” tanya Nathan kepada mereka berdua, dan hal itu tentu membuat mereka menjadi merasa aneh karenanya, dan membuat Lud terkekeh di sana, “Aku pikir kedatanganmu kemari untuk bertanya mengenai teman-temanmu yang sudah pulang terlebih dahulu, tapi … kenapa tiba-tiba kau bertanya mengenai Tuan muda?” tanya Lud kepada Nathan, dan hal itu tentu menjadi sebuah tanda tanya yang besar di sana, “Tidak … hanya saja, tadi aku melihat dia bermain basket sendirian di tengah lapangan sana … dan ketika aku bertanya, dia tidak memiliki teman sepermainannya karena harus mengikuti banyak sekali les tambahan, apakah itu tidak keterlaluan baginya??”protesan yang dilontarkan oleh Nathan tentu membuat kedua orang yang tengah berada di hadapan Nathan kini terpatung melihatnya, Ini benar-benar berada di luar dugaan keduanya, dan bahkan di luar dugaan siapapun. Nathan yang notabenenya orang asing begitu perduli terhadap Samuel, anak yang baru saja ditemui olehnya beberapa hari yang lalu. “Nathan … ada beberapa alasan yang membuat kami harus bertindak demikian kepadanya” ucap Vea kepada Nathan, dan hal itu membuat Nathan membuka topengnya di sana dan menatap wajah Vea dengan tatapan yang sangat penasaran, dan tentu hal itu mengejutkan bagi Lud dan juga Vea yang menghadapi dirinya di sana. Lelaki ini terlalu mirip dengan dirinya. Itulah kata yang hinggap di dalam pikiran Vea dan bahkan Lud pun memiliki pemikiran yang serupa dengannya. “Katakan kepadaku, apa alasan yang mendasarinya Vea!” ucap Nathan seraya berjalan mendekati keduanya dan kemudian duduk di kursi yang terletak tepat di hadapan mereka berdua. Hal itu membuat Vea menghembuskan napasnya dan kemudian menjelaskan apa alasan dirinya dan juga yang lain tidak memberikan celah bagi Nathan untuk berteman dan bermain di luar sana. “Incaran” ucap Vea, dan hal itu membuat dahi Nathan mengerut setelah mendengar kata tersebut, “Samuel tentu akan menjadi incaran banyak pihak dan terutama Keluarga jauh dari keluarga Miles” jelas Vea, namun hal itu bagi Nathan kurang mendasar, “Hanya itu saja??” tanya Nathan, dan kini karena mendengar ucapan itu Vea pun  menatap cukup tajam Nathan yang berada di hadapannya, “Jangan pernah meremehkan orang-orang yang mengincarnya! Terakhir ketika mereka tengah melakukan piknik bersama, kakakku tewas karena hal itu!” ucap Vea, dan hal itu membuat Nathan pun tertegun setelah mendengarnya, ya … ia tidak seharusnya menganggap enteng itu semua. “Samuel juga pernah menjadi korban penculikan oleh pihak keluarga, yang pada akhirnya membuat Deco meminta bantuan kepada I.F Corp untuk menangani mereka semua yang berani menculik Samuel dari kami” jelas Vea lagi, dan hal itu membuat Nathan menghembuskan napasnya dan mengangguk mengiakan hal itu. “Tapi … setidaknya beri dia kesempatan untuk berteman dengan yang lain, jika ia tidak boleh berada di luar … maka berilah kesempatan untuk dirinya membawa teman-temannya ke mari dan bermain basket bersama di setiap minggunya” ucap Nathan kepada Vea, dan hal itu membuat Vea menghembuskan napasnya dengan berat dan akhirnya mengangguk di sana, “Akan aku pikirkan tentang hal itu” ucap Vea membalas permintaan Nathan, dan hal itu membuat Nathan menganggukkan kepaloanya di sana dan kembali memakai topeng miliknya yang sempat ia lepas. “Kalau begitu aku permisi, terima kasih karena akan memikirkannya lagi … dan kuharap kau melakukannya dan memberikannya waktu untuk berteman” ucap Nathan kepada Vea dan Lud, sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan ruangan itu. Membuat kedua orang yang baru saja ditemui olehnya tertegun melihat dan mendengar ucapannya di sana. “Katakan saja kepadaku jika dia memiliki jiwa sosialisasi yang tinggi” gumam Vea kepada Lud, dan hal itu membuat Lud menganggukkan kepalanya menanggapi ucapan dari Vea di sana. … Di luar ruangan itu, Nathan menghembuskan napasnya dengan lega. Ia tidka pernah berpikir dua kali untuk melakukan sesuatu hal yang membuatnya menjadi setegang seperti sekarang ini. “Apakah kau bodoh, Nathan??? bukankah Lud benar?? seharusnya aku bertanya mengenai teman-temanku … bukan meminta hal yang seperti itu, bodoh!” rutuk dirinya sendiri kepada dirinya. Namun karena hal itu sudah terjadi, Nathan pun hanya bisa mengedikkan kepalanya dan kembali berjalan meninggalkan tempat itu. Dan berharap jika apa yang diusulkannya mengenai kelonggaran untuk Samuel dilakukan oleh Vea. Nathan berjalan dan menuruni anak tangga yang ada di sana, ia berjalan untuk kembali menemui Josh dan juga Julio yang ia rasa masih berada di bawah pohon apel taman belakang mansion tersebut. Namun dirinya bertemu dengan Josh dan juga Julio ketika ia berbelok dan hendak pergi dari sana, dan tentunya Nathan terkejut atas hal itu hingga ia dan Julio yang nyaris bertubrukan di sana pun memekik terkejut bersama-sama. “Wa!!” “Oh My God!” Ucap keduanya terkejut di sana, dan hal itu membuat Josh tertawa karena hal itu. “Hoi … aku pikir kalian masih berada di taman!” ucap Nathan kepada mereka berdua, dan hal itu membuat Julio menggelengkan kepalanya, “Kami sudah tidak lagi berada di sana, karena cuaca menjadi mendung … jadi aku memutuskan untuk membangunkan Julio untuk pulang” jelas Josh kepada Nathan dan hal itu membuat Julio mengangguk seraya menunjuk Josh dengan jempolnya bermaksud setuju dengan apa yang ia katakan di sana. “Kau sendiri … dari mana??” tanya Julio kepada Nathan, dan hal itu membuat Nathan tersenyum dan menggelengkan kepalanya menanggapi hal itu. “Tidak … aku hanya berbincang sebentar dengan Lud dan juga Vea perihal Samuel” jelas Nathan di sana dan tentu hal itu membuat keduanya penasaran di sana, “Perihal apa??” tanya Julio, namun Nathan menggelengkan kepalanya seolah enggan untuk menjawab hal itu. Mengerti nakan hal itu, Josh pun mengangguk di sana tanpa berucap lagi, dan bahkan dirinya mengajak keduanya untuk membuat Kopi dan mencoba mengalihkan topik di sana, dan untungnya Julio mudah sekali dialihkan seperti itu. “Ah! Bagaimana jika kiat minum kopi?? americano?? aku bisa membuatnya!” ucap Josh untuk mengalihkan topik pembicaraan di sana, dan hal itu membuat kedua orang yang ada di sampingnya menoleh menatap dirinya di sana. “Really??” tanya Julio kepada Josh, dan hal itu langsung diberi anggukkan oleh Josh di sana, “Ok … let’s go!” ucap Julio menanggapi hal itu, dan karenanya mereka pun berjalan menuju dapur untuk membuat americano. …  to be continue. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD