Shock

1389 Words
… Vea, Nathan, Cora, Josh, Julio dan Lud saat ini tengah terduduk di ruang tengah. Kehadiran Nathan yang tidak memakai topeng di sana tentu mengejutkan para staff mansion yang telah bekerja di dalamnya selama kurang lebih tiga puluh tahun lamanya. Mereka terlihat sangat terkejut sekaligus bahagia karena mereka meyakini bahwa orang yang mirip dengan Deco adalah tuan mereka Deco Miles, hal itu lah yang pastinya akan sulit bagi Vea untuk berkata yang sejujurnya. Karena ia tidak mungkin mengatakan bahwa dia juga adalah orang yang berbeda dan bukan seorang Samantha, yang pastinya akan membuat permasalahan baru di kedepannya. “Kh … bodoh karena kau melakukannya, Nathan!” rutuk Vea kepada Nathan yang kini menoleh menatapnya tidak terima dengan rutukan itu, namun Nathan tidak ingin membuat masalah hingga ia hanya diam dan tidak menggubris ucapan Vea. Mereka terdiam untuk menunggu kabar dari Dr.Ilyash yang tengah memeriksa keadaan dari Samuel. “Kenapa kau bisa melakukannya tanpa sepertujuanku, huh?! kau membuat masalah ini semakin besar!” ucap Vea, merasa jengah karena Nathan sama sekali tidak menggubrisnya, “Aku tidak ingin berdebat denganmu dulu, kondisi Samuel adalah segalanya, kesampingkan permasalahan ini hingga kita mendapatkan kabar dari Dr.Ilyash, Please.” ucap Nathan, dan ucapan itu membungkam Vea yang kini berusaha untuk menstabilkan napasnya dan terduduk diam di sofa itu, menunggu kabar dari Dr. Ilyash. Mereka menunggu kedatangan doketr Ilyash selama lima menit, dan setelahnya mereka pun menatap kedatangan Dr. Ilyash yang selesai memeriksa kondisi dari Samuel. Satu hal yang langsung di lakukan oleh Dokter Ilyash adalah menghampiri Nathan dan segera menariknya ke dalam pelukan Ilyash, “Syukurlah kau kembali … aku tidak yakin dan tidak percaya jika ini dirimu, Deco … tapi jika benar, aku sangat beryukur atasnya” bisik Dokter Ilyash kepada Nathan yang kini mengangguk dan menepuk bahu Dokter Ilyash sebelum akhirnya melepaskan pelukannya. “Bagaimana keadaan Sam?” tanya Nathan mengalihkan topik pembicaraan dan enggan untuk membahas apa yang baru saja diucapkan oleh Dokter Ilyash kepadanya, dan mendengar pertanyaan itu membuat Vea menoleh menatap Nathan dengan kaget, karena pasalnya yang memanggil Samuel dengan nama Sam hanyalah Deco. “Demam tinggi … itu adalah hal yang biasa terjadi kepada anak-anak … tenanglah, aku sudah memberikannya obat penurun panas dan juga vitamin. Mungkin beberapa saat lagi dia akan mengigau, tapi itu adalah hal yang lumrah terjadi” jelas Dokter Ilyash kepada Nathan dan kemudian menoleh menatap Vea yang kini mengangguk dan berterima kasih kepadanya. “Terima kasih karena telah datang” ucap Vea kepada Dr.Ilyash yang kini tersenyum, “Tentu aku akan datang, lagi pula Samuel sudah seperti anakku sendiri … dan aku sempat terkejut karena Robert yang memanggilku dengan mengatakan bahwa pesan itu dia berikan atas perintah Deco, awalnya aku tidak percaya … tapi … ternyata kau benar kembali” ucap Doketr Ilyash terlihat sangat bahagia karena melihat teman lamanya telah hidup kembali, dan melihat kebahagiaan itu Vea maupun Nathan tidak bersuara dan tidak menjelaskan apapun selain tersenyum kepadanya. “Tolong rahasiakan hal ini” pinta Nathan kepada Ilyash yang kini tersenyum dan mengangukkan kepalanya menanggapi permintaan dari seseorang yang ia kira sebagai Deco teman kecilnya, “Tentu, aku akan selalu tutup mulutku mengenai informasi apapun darimu, kawan … kalau begitu aku harus kembali ke rumah sakit, aku masih harus menangani banyak pasien” ucap Dokter Ilyash yang membuat Nathan dan Vea menganggukkan kepalanya dan mereka pun mengantar kepergian Dokter Ilyash hingga depan rumah. …  Nathan berjalan menuju kamar dari Samuel, namun langkah Nathan pun dihalangi oleh Vea yang membuat mereka yang melihatnya pun menjadi terbingung dan hanya bisa melihat mereka berdua yang kini saling bertatapan dengan cukup serius. “Biarkan aku menemuinya” ucap Nathan, namun Vea menggelengkan kepala untuk menolaknya, “Aku tidak akan membiarkanmu mendekatinya” ucap Vea terlihat dari raut wajahnya saat inbi dia sangat cemas dan takut, namun Nathan tidak bisa untuk tidak menemui Samuel yang sedang sakit saat ini. “Tidak … aku tidak mengidzinkanmu melakukannya dan menyakitinya, aku tidak ingin dia tersakiti karenamu” ucap Vea, dan Nathan mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Vea saat ini, ia tidak mau Samuel di bohongi seperti Vea membohonginya, “Aku tidak akan menyakitinya” jawab Nathan kepada Vea yang kini menggelengkan kepalanya tidak mempercayai hal itu, “Tidak ada jaminan untuk itu … aku mohon, jangan lakukan ini kepadanya” ucap Vea, yang pada akhirnya membuat Nathan menganggukkan kepalanya dan akhirnya melangkah mundur dari hadapan Vea, “Baiklah … aku tidak akan melakukannya” ucap Nathan, pandangan Nathan kini menoleh menatap Josh, Julio, Cora dan Lud sebelum akhirnya pergi meninggalkan lorong itu, yang kemudian di susul oleh Josh dan Julio. Cora berjalan menghampiri Vea dan menepuk bahu Vea yang kini menghembuskan napasnya, “Aku tidak mau dia dibohongi lagi” ucap Vea, dan penjelasan itu membuat Cora dan Lud mengangguk memahami maksud dari Vea. “Kami mengerti dengan hal itu … kalau begitu, temanilah Samuel … kita bisa membahas hal ini besok pagi.” ucap Lud kepada Vea yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi saran dari dirinya, sebelum akhirnya Vea dan Lud pergi meninggalkan Vea. ... “Jadi … kau memutuskan untuk menjadi Deco?!” tanya Julio kepada Nathan yang kini menganggukkan kepalanya menanggapi pertanyaan Julio. Melihat jawaban dari Nathan, membuat Julio mendecak dan menggelengkan kepalanya, ia tidak mengerti dengan apa yang ada di dalam pikiran sang artis sehingga mau membuat dirinya masuk dan langsung menyelam ke dalam permaslaahan yang sebenarnya tidak bersangkutan dengan dirinya. “Aku harus melakukan hal ini karena hanya itulah satu-satunya jalan untuk membebaskan yang lainnya dan juga membuat orang-orang ini aman, Julio.” jelas Nathan, namun hal itu tidak membuat Julio mengerti yang kini memilih untuk merebahkan dirinya di sana dan tertidur di bandingkan dengan mendengar penjelasan yang akan dilontarkan oleh Nathan kepadanya. Pandangan Nathan kini berlarih menatap Josh yang mengangguk menanggapi Nathan, Josh lebih tahu maksud dari Nathan saat ini, karena ia juga bersama dengannya di laboratorium dan mereka sudah memahami rencana yang sudah di susun oleh Deco, dan itu sudah menjadi keputusan bagi Nathan untuk berbuat demikian.   “Nathan … Kita bicarakan ini besok pagi.” ucap Josh, dan  karenanya Nathan pun mengangguk menyetujui ucapan Josh dan mereka pun akhirnya pergi tidur, namun tidak dengan Nathan. Jam menunjukkan pukul dua malam, dan dirinya masih belum bisa tertidur, yang pada akhirnya memutuskan untuk berkeliling di sekitaran Rumah Miles untuk setidaknya membuat dirinya merasa lelah dan bisa tertidur dengan pulas. Langkah demi langkah dilakukan oleh Nathan dalam menelusuri rumah itu, dan berakhir di taman belakang yang kini menghadirkan keindahan taman di malam hari. Pandangan Nathan saat ini menoleh menatap Vea yang datang dan terkejut ketika mendapati Nathan juga berada di tempat yang ingin ia datangi malam itu, “Belum tidur?” tanya Nathan kepada Vea, dan mendengar pertanyaan itu, akhirnya membuat Vea yang hendak berbalik pun kembali berjalan untuk mendekati Nathan dan ikut terduduk bersebe rangan dengan sofa yang di duduki oleh Nathan  saat ini. “Ya, aku belum bisa tidur … bagaimana dengan dirimu sendiri?” tanya Vea kepada Nathan, dan mendengar pertanyaan itu membuat Nathan menganggukkan kepalanya dan menoleh ke arah langit seraya berucap, “Sama sepertimu, aku tidak bisa tertidur” balas Nathan menjawab pertanyaan Vea yang kini saling menghelakan napasnya dan terdiam untuk beberapa saat. “Apa yang ada di dalam pikiranmu sebenarnya, sehingga kau melepaskan topengmu seperti ini, Nathan?” sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh Vea kepada Nathan, membuat Nathan menoleh menatap Vea yang terlihat sangat penasaran dengan keputusan dari Nathan hari itu, yang pada akhirnya membuat Nathan pun menghembuskan napasnya lalu menjawab. “AKu dan Josh berhasil menemukan rencana yang telah di susun oleh Deco, dan aku merasa bahwa rencana ini harus menyertakan diriku yang berperan sebagai Deco di hadapan yang lain” jawab Nathan, dan mendengar jawaban itu membuat Vea terkejut dan kini menoleh menatap Nathan yang kala itu menghembuskan napasnya dan menoleh menatap ke arah langit yang kala itu ditaburi oleh ribuan bintang yang indah. “Kau menemukannya?? apa rencananya?” tanya Vea, dan pertanyaan itu membuat Nathan kembali menoleh dan kini berucap, “Kita akan membahasnya bersama-sama besok … untuk saat ini kita hanya perlu mengistirahatkan tubuh dan menyiapkan semuanya untuk besok” jelas Nathan, yang kemudian beranjak dari tempatnya dan berpamit untuk tidur, “Aku akan pergi tidur … sampai jumpa besok pagi” ucapnya kepada Vea sebelum akhirnya pergi dari gazebo taman belakang yang indah di belakang rumah Miles.   …  To be continue. 

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD