Setelah menghabiskan waktu sehari penuh dengan Arien, akhirnya Grezlie kembali ke kediamannya. Pria itu tak terlihat seperti biasanya, wajahnya semakin datar, dan tatapan matanya semakin tajam. Entah apa yang Grezlie alami saat kencan sebelum pernikahan, yang pasti hal itu bisa saja buruk, atau juga baik. “Selamat datang, Tuan Muda.” Grezlie berhenti, ia menatap ke arah seorang pelayan yang selama ini hanya melayani sang ayah. “Tuan Besar sudah menunggu Anda,” ujar pelayan itu lagi. Grezlie tidak menjawab, ia hanya melanjutkan langkahnya. Sementara pelayan sang ayah masih berdiri, dan semua orang yang sedang ada di ruangan itu memilih bungkam. Suasana hati Grezlie sedang tidak baik saat ini, dan jika mereka salah dalam melakukan beberapa hal, mereka bisa saja mati. Yang pasti, bisa sa