cintai aku gus

bau melati semerbak memenuhi ruangan ini dekorasi warna hijau nan kamar tidur yang cukup besar menambah kesan menyejukkan mata yang memandang.demu pernikahan ini sejak kecil aku harus pergi ke pesantren untuk lebih memperdalam ilmu agama.tentu saja bukan ini keinginan ku .tapi aku tidak bisa mengecewakan orang tua ku lagi pula tidak ada orang istimewa yang harus diperjuangkan keberadaan nya.entah bagaimana dengan Gus Gabriel . aku tidak pernah tau dia senang atau tidak dengan pernikahan ini .kami tak pernah bertemu sebelumnya bahkan berkomunikasi pun juga tidak KREK........ pintu kamar terbuka. aku tahu itu Gus Gabriel. aku tetap diam . perlahan dia mendekat.turut duduk dengan ku di tepi ranjang "assalamualaikum"ucap nya lembut "walaikum salam"jawab ku seadanya.aku mencoba memberanikan diri untuk menatap nya nampak jelas sosok tinggi nan putih bersih , dia memiliki mata zamrud dan hidung yang ketimur tengah aku yakin wanita mana saja akan terpikat dengan ketampanan nya. "kau tau pernikahan ini terjadi karena perjodohan.aku butuh waktu untuk menerima kehadiran mu sepenuh" aku mengangguk mengerti aku juga butuh waktu bisik ku dalam hati "aku mungkin tak seperti yang engkau bayangkan sebelumnya , aku bukan Gus yang terlalu mengutamakan agama aku juga aktif dalam kegiatan sosialisasi di luar pesantren, aku tidak terlalu memikirkan pesantren dan aku juga tidak tertutup dengan pergaulan di luar sana " Gus Gabriel menghela nafas sepertinya ada yang sulit iya katakan "maaf kan aku . aku hanya ingin jujur padamu . aku ingin kau mengetahui tentang perasaan ku . jauh sebelum pernikahan ini terjadi aku telah melabuh kan hati ku pada seorang wanita" dia kembali diam , seperti ada sesuatu yang menyesak kan d**a ku saat ini mungkin kan aku sakit hati , bagaimana bisa , padahal kami baru bertemu dan apa sebenarnya definisi dari perasaan yang tak pernah ku rasakan sebelumnya nya . ku lihat segurat rasa bersalah memancar dari mata indah nya aku tetap diam tak ku sangka ini adalah kesan pertama yang akan dia berikan pada malam yang seharusnya menjadi malam yang membahagiakan .