Ketika Runa, pelayan yang ternyata baru diketahuinya disediakan khusus untuk mengabdi padanya, mengantarkannya ke sebuah salah pintu ganda besar di mansion tersebut.
Ia tercengang melihat deretan gaun yang tersusun indah dan rapi memenuhi isi ruangan yang luas dan berlangit-langit tinggi dengan mural (lukisan dinding) berupa pemandangan langit biru malam berawan dengan sebuah bulan sabit yang indah di tepiannya.
Dan entah siapa orang yang mengatur gaun-gaun itu yang berdasarkan gradasi warna, mungkin memiliki sedikit masalah terkait kesempurnaan dan OCD*. Apakah itu permintaannya sendiri alias Anne yang asli? Ataukah salah satu pelayannya? Ia tidak tahu. Toh, ia sebagai Sayako tak memiliki gangguan mental semacam itu, kecuali takut pada kecoa.
______
* Obsesif-kompulsif Disorder ( OCD ) adalah gangguan mental di mana seseorang merasa perlu untuk melakukan rutinitas tertentu berulang kali (disebut "kompulsi"), atau memiliki pikiran tertentu berungkali (disebut "obsesi"). Orang tersebut tidak dapat mengendalikan pikiran atau aktivitas lebih dari periode waktu yang singkat. Kompulsi umum termasuk mencuci tangan , menghitung barang, dan memeriksa untuk melihat apakah pintu dikunci. (Sumber: Wiki)
______
Nyaris tak ada yang tak dilakukan dan diberikan pada dirinya sebagai Anne Barnett, semuanya diwajibkan yang terbaik. Anne yang asli memiliki hobi melukis dan merajut, jadi di dalam mansion itu terdapat sebuah ruangan besar khusus yang mengarah pada pemandangan taman mawar sebagai pemanis beranda.
Tidak buruk juga! Toh, ia bisa melampiaskan stres dan rasa frustasinya dengan melukis.
Lucunya, Anne Barnett yang asli dianggap sama sekali tak memiliki bakat melukis, itu dilihatnya dari reaksi para penghuni mansion yang kadang tertawa geli secara sembunyi-sembunyi saat melihat deretan canvas dengan hasil yang abstrak (tidak berbentuk).
Mungkin Anne yang asli adalah the next Picaso*? Karena lukisan Anne yang asli terlihat memiliki style seperti itu. Siapa yang menyangka di abad ini ada Picaso muda?
______
* Pablo Ruiz Picasso adalah seorang seniman yang terkenal dalam aliran kubisme dan dikenal sebagai pelukis revolusioner pada abad ke-20. Dia merupakan jenius seni yang cakap membuat patung, grafis, keramik, kostum penari balet sampai tata panggung. (Wiki)
______
Anne yang belum tahu kemampuan pemilik tubuh yang asli terlanjur melukis satu buah pemandangan pada hari ke-17 di sore hari.
Gaya melukisnya dengan Anne asli jelas berbeda, harusnya membuat mereka curiga, tapi kenapa para penghuni mansion malah bertepuk tangan dan terharu?
Ia tak bisa membayangkan seperti apa Anne yang asli menilai pandangan para penghuni mansion terhadap karya-karyanya. Jangan-jangan ia adalah putri bangsawan yang polos dan lugu? Atau hanya sekedar menjaga tata krama dan sopan santun ala bangsawan meski ia tahu tak ada yang menganggapnya bagus? Entahlah. Ia tak tahu.
Dalam hati, lagi-lagi ia ingin menangis. Jika tebakannya benar, maka ia memiliki sifat yang bertolak belakang dengan si pemilik tubuh asli. Kendatipun ia menyukai cerita komik-komik manis berlatar kerajaan, ia dan Shinji selalu melakukan s*ks yang panas dan liar.
Kalau dipikir-pikir, menjadi Anne Barnett artinya ia memiliki banyak keuntungan dari segi fisik!
Apakah ini sebuah jackpot?
Apakah Anne Barnett yang asli masih perawan?
Pikiran ini mengganggunya di malam ke-18 di dunia itu.
Rasa lega seolah tersiram air sejuk mengguyur tubuh dan hatinya.
Jika benar ia masih perawan di dunia baru ini, maka ia akan lebih menjaga mahkota berharganya itu ketimbang memberikannya pada laki-laki yang bukan suaminya atas nama cinta! Cinta? Cinta macam apa yang rela merusak orang yang dicintainya lalu meninggalkannya?
Anne sungguh menyesal di kehidupan lamanya yang buta pada cinta!
Oh! Ilmu pengetahuan pun tampak bertekuk lutut di hadapan para b***k cinta!
Otak menjadi macet, logika tak jalan. Semua penilaian baik dan buruk, benar dan salah, menjadi kabur di mata mereka yang dimabuk kasmaran! Anne malu memikirkan ini, sekaligus geram dan jijik pada kebodohannya! Namun, masa lalu biarlah masa lalu! Ia bukan Sakamoto Sayako di dunia ini, ia adalah Anne Barnett!
Ia yakin sang pemilik tubuh yang asli masihlah perawan!
Dengan segala macam peraturan ketat dan layanan manja dan berkelas Bangsawan Barnett yang terkemuka dan ternama, tak mungkin putri mereka satu-satunya dan begitu disayang melakukan hal yang memalukan dan menjatuhkan martabat keluarga! Pastinya mereka memberikan pelajaran tata krama dan sopan santun padanya di masa lalu!
Seketika juga dalam hatinya timbul sebuah niat untuk menjalani kehidupan lebih baik di dunia baru itu dengan usaha terbaiknya!
Ia sepertinya harus mulai menyimpan semua kenangannya di dunia lama dan bersyukur dengan keluarga barunya saat ini.
Sungguh aneh memang kehidupannya saat ini, tapi ia tak punya pilihan lain.
Sebelum menutup mata, ia memutuskan bahwa dunia lamanya sekarang telah tiada beserta isinya.
Bukankah tak ada orang yang hidup di masa lalu? Anne masih rindu pada keluarganya, tapi ia hanya bisa menganggap mereka telah meninggal dunia. Satu-satunya cara untuk merelakan perpisahan mereka yang sulit dicerna dengan akal sehat.
Haruskah ia membuat altar persembahan untuk mereka secara diam-diam?
Dengan pertanyaan itu di benaknya, Anne menutup mata. Terlelap dalam dunia mimpi yang sama mewah, glamor, dan menyenangkan seperti keadaannya saat ini.
Senyum kecil tersungging di wajahnya yang cantik.
***
"Apakah kau sudah siap, sayang?"
Ibunya muncul dari arah pintu dengan memakai gaun merah yang elegan.
Anne tengah bersiap-siap dengan gaun paling cantik dan manis yang dipilihnya beberapa saat lalu di kamar koleksi pribadinya. Tidak seperti ibunya, ia memakai gaun merah mudah ceria dengan lapisan luar bermotif bunga mawar berwarna senada., lalu sebuah bunga kuning besar menempel di dadanya sebagai hiasan. Hiasan tali bertaut khas gaun zaman baroque dengan ujung bawahnya berupa pita yang manis sebatas perut.
Anne terlihat manis dan menawan!
Perempuan modern itu tak pernah berhenti kagum dan takjub dengan wajah barunya, seolah melihat orang lain di dalam cermin. Menakutkan, tapi menarik!
"Aku tak mengerti untuk apa menyiapkan gaun jauh-jauh hari hanya untuk acara minum teh sore hari? Apakah tamu kita adalah orang yang begitu penting, bu?"
Ibunya mengangguk tersenyum.
"Mereka adalah utusan dari istana kekaisaran."
Tenggorokan Anne tiba-tiba terasa sulit menelan. Kenapa hatinya tiba-tiba merasa tak nyaman mendengar hal itu?
"Apakah aku harus ikut di acara minum tehnya? Mungkin ada pembicaraan penting dan rahasia dengan ayah yang tak boleh aku dengar?"
"Kamu masih belum ingat semua rupanya. Ini adalah kunjungan rutin utusan kekaisaran. Mereka hanya ingin mengetahui kabar singkat mengenai wilayah kekuasaan ayahmu dan kondisi keluarga kita, utamanya kabar bahwa putri Grand Duke yang sedang sakit parah."
"Sakit... parah?"
"Benar. Saat mereka bertanya kamu sakit apa, bilang saja demam tinggi dan kelelahan. Jika mereka tahu putri Grand Duke hampir mati oleh racun, pihak kekaisaran akan menjadi heboh. Ayahmu akan diminta datang ke istana selama beberapa hari untuk rapat mengenai ancaman dari luar. Ini bisa jadi aib dan skandal besar jika diketahui orang luar. Jadi, ibu mohon kamu jaga perkataanmu, Anne!"
Calista menggenggam kedua tangan putrinya kuat-kuat, mata berbinar memohon.
Anne yang tak bisa menghadapi karakter seperti ibu barunya, hanya bisa mengangguk patuh. Senyum paksa tersemat di wajah cantiknya.
Hati kecilnya berkata ada yang tidak beres. Kenapa ia tak boleh menjawab dengan jujur? Kenapa pihak kekaisaran akan menjadi heboh? Dan ayahnya akan dimintai ke istana untuk rapat mengenai ancaman dari luar? Aib dan skandal besar?
Semua itu sulit dimengerti oleh otak modern miliknya. Ia benci politik meski kadang harus berurusan dengan hal itu saat bekerja, jadi ia tak mau ambil pusing masalah ayahnya. Toh, ia sudah memutuskan akan menjalani kehidupan barunya lebih baik lagi.
Tak mau mempersulit dirinya. Lebih baik jadi boneka barb*e manis dan patuh saja ketimbang berurusan dengan sistem monarki yang rumit.