Bab 23 - Bersaing

1726 Words

Kayla melirik Gean beberapa kali. Setelah dia mengobati luka Gean dan menutup luka itu menggunakan perban, Gean belum juga berbicara. Pria itu hanya terdiam di kursi kebesarannya sambil mengotak-atik komputernya sedangkan dirinya hanya diam bagai patung tanpa bisa melakukan apa-apa. Kayla menggigit bibir bawahnya pelan. Dia tidak mungkin terus diam seperti ini, sementara Gean bekerja. Bagaimana pun, adanya dirinya di sini adalah untuk bekerja bukan hanya untuk menonton Gean yang bekerja saja. Sama saja, dirinya makan gaji buta. “Tuan,” panggil Kayla dan Gean hanya meresponsnya dengan berdeham saja. “Apa yang harus saya kerjakan? Sudah 5 menit saya hanya berdiam diri bagai patung begini,” lanjutnya dan berhasil membuat Gean sedikit melihat ke arahnya. “Kalau begitu, buatkan saya kopi,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD