Bab 12. Dibawa pergi

1013 Words

"Iya, seperti itu kira-kira. Aku nggak ingin memaksa kamu untuk dekat dengan Silvi, atau memberikan harapan ke dia. Sebab, aku posisikan itu ke diriku sendiri. Aku juga tak tahu, mampu tidak membuka hati untukmu." Vanesa menatap Arkan dengan mata berkaca-kaca. "Iya, aku paham kok Van. Entah yang Kuasa mentakdirkan seperti apa nantinya. Kau yang akan luluh ke aku, atau aku yang jenuh mencintaimu," jawab Arkan terdengar pasrah dengan keadaan. Mereka saling menatap. Mata Arkan mengisyaratkan rasa cukup dalam, tetapi Vanesa hanya merasa kasihan tak lebih dari itu. Bahkan, Vanesa berpikiran jika akan menerimanya meski tak sepenuh hati. Dia kasihan, sebab merasa sangat jahat sudah mengecewakan hati yang menyayanginya. "Arkan," panggil Vanesa. Saat Arkan hendak menjawabnya, justru terdengar s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD