“Arkan, boleh tanya?” tanya Vanesa memberanikan diri. “Boleh, tanya apa, Van? Kalau bisa jawab, bakal kujawab, kok. Jangan yang susah-susah, ya.” Arkan mencoba becanda, meski terdengar garing candaannya. “Kamu pernah nggak sih, merasa kagum dengan seseorang tapi dengan cara yang singkat. Itu kagum apa nafsu mata, sih?” tanya Vanesa. “Hah, pertanyaan macam ini, miska? Aku harus jawab seperti apa? Setahuku, rasa kagum bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Entah mau dari kita kagum dengan anak kecil, kagum dengan lawan jenis. Meski kita sudah memiliki pasangan, memiliki buah hati, namanya perasaan pun tak ada yang pernah tahu. Itu semua anugerah dari sang Maha pencipta segalanya. Itu, bagiku hal wajar, bagaimana tinggal kita merespon rasa kagum itu. Seperti itu, sih jawabanku.” Ark