Bab 11 Maju ke Depan, ke Kamar Mayat

1717 Words

Aku kembali mengambil kertas yang ada di atas meja, otakku pun bekerja dengan sangat cepat. Walau mataku menatap kertas itu, tapi aku tidak membaca isinya. Karena itu sudah menjadi kebiasaanku ketika gugup, yaitu melihat barang yang dipenuhi dengan tulisan untuk membantuku menjadi lebih rileks. Tetapi teka-teki kali ini sangat sulit dan pertanyaan logika di dalamnya sangatlah rumit. Bahkan setelah memikirkannya selama beberapa menit, aku tetap tidak bisa mendapatkan jawabannya. “Ugh, coba ada pulpen. Hanya membayangkannya di dalam otak tanpa menulisnya benar-benar membuat kepalaku pusing!” Aku menghela napas, berhenti berpikir, dan berniat untuk beristirahat sejenak. “Eh, ini ….” Setelah aku berhenti berpikir, aku baru memfokuskan pandanganku ke kertas, dan aku langsung menemukan infor

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD