Langit perlahan berubah gelap, malam pun tiba.
“Malam ini tidak akan mudah dilalui. Jika tidak dapat menemukan cara memusnahkan si setan pembunuh ini, sangat mungkin akan ada orang yang bakal tewas lagi ….” Shinta bergumam.
“Dave, bukankah kamu punya nomor telepon Nico dan yang lainnya? Tolong hubungi mereka dan minta mereka untuk berkumpul di tempat kita membobol dinding waktu itu. Aku ingin membicarakan sesuatu dengan mereka.”
“Baiklah.” Dave segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Nico dan yang lainnya.
Kami bertiga berjalan memutar menuju ke belakang gedung laboratorium kedua. Setelah menunggu beberapa saat, Nico pun muncul bersama dua orang lainnya.
Ekspresi mereka terlihat buruk. Di bawah sinar lampu yang redup, ketiga orang tersebut terlihat sangat pucat dan lesu. Hanya d
