Mata Azzura terbuka saat sinar matahari menyinari wajahnya dari sela-sela tirai kamar. Tatapannya langsung bertemu dengan tatapan Anthony, memperhatikannya entah sejak kapan. Mereka terbaring di ranjang dan dililit selimut yang sama. Sontak ia mengingat kejadian yang menimpanya semalam. "Anthony", lirih Azzura. Pria itu menarik Azzura ke dalam pelukannya. Tangisan wanita itu pecah. "Maafkan aku, Azzura. Maaf karena membuatmu menunggu terlalu lama", ungkap Anthony. "Tidak.. terima kasih sudah datang tepat waktu dan menyelamatkanku", balas Azzura. "Kalau saja aku datang lebih cepat, tidak.. kalau saja aku tidak mengikuti meeting sialan itu, kamu tidak harus mengalami semua itu, sayang", sesal Anthony. Azzura menggeleng dalam pelukannya. "Aku tidak menyangka kak Adera sejahat itu? Aku