"Daniel,,, Daniel,,, aku berdarah!" Seru Amora. "What? Berdarah maksudnya?" "Iya, aku berdarah, aku berdarah dan itu artinya aku gak akan hamil Daniel!" Amora justru menyingkapkan ujung kemejanya, memperlihatkan pangkal pahanya yang berdarah. "Tolong aku. Tolong, aku butuh celana dalam dan pembalut. Ayo beliin aku Daniel?" Pinta Amora terdengar sangat receh tapi saat itu Daniel bahkan tidak bisa mengabulkan permintaan receh wanitanya. Daniel tersenyum. Tersenyum mengingat semua kenangan norak mereka, kenangan yang mungkin tidak akan Daniel lupa seumur hidupnya, dan detik berikutnya air matanya justru terlihat berembun di kedua sudut matanya, saat mengingat bagaimana keadaan membuat mereka harus berpisah, bahkan sebelum sempat dia memenuhi janjinya pada Amora. Pandangan Daniel tertuj