bc

HIDUP INI INDAH (MY DIARY)

book_age18+
1
FOLLOW
1K
READ
lighthearted
like
intro-logo
Blurb

Aku tak tahu bagaimana mengawali ceritaku ini, terlebih tak yakin bisakah aku merangkai kata dan kalimat dengan baik.

Aku bukan siapa-siapa. Aku orang biasa, dengan kehidupan biasa bahkan tak banyak yang mengenalku. Aku orang sederhana saja.

Tapi buatku, jalan cerita hidup yang harus kulalui selama ini tak sederhana.

Aku tahu, jutaan orang di berbagai belahan dunia ini mengalami dan menjalani kehidupan dan masalah yang sama atau mirip denganku, dan bahkan lebih berat lagi.

Dengan jalan yang sama atau berbeda, dengan proses kesulitan dan jatuh bangun yang sama atau kurang atau lebih besar.

Pernah atau sering merasa dunianya hancur dan terpuruk, dan tidak jadi apa-apa, menjadi gagal dalam hidup.

Sama, itulah kisahku sekarang. Dan bukan kali ini saja. Ribuan teman yang membaca ini mungkin merasakan hal yang sama, sebagian teman lainnya mungkin merasa agak iba, berpikir orang dalam kategori cerita ini termasuk golongan yang kacau dan mudah menyerah.

Haha. Tidak apa-apa.

Aku hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg dan semua rasa ini. Mencoba jujur pada diri sendiri.

Inilah diary hidupku...

...

Aku lahir di kota kecil yang sejuk dingin dikelilingi pegunungan.

Masa kecilku yang kuingat sangat menyenangkan. Saat aku lahir, kehidupan ekonomi keluarga kami mulai meningkat. Usaha ayah mulai berjaya. Kami empat bersaudara hidup layak berkecukupan.

Ayahku seorang pengusaha broadcasting dan advertising. Beliau pekerja keras dan memiliki lingkup pergaulan dan relasi yang luas.

Beliau cukup dikenal di kota kecilku ini sebagai figur pengusaha dan tokoh publik yang sukses.

Kawan dan relasi beliau banyak karena beliau luwes bergaul dan cerdas dalam menjalin hubungan kerja.

Beliau orang yang aktif, suka berorganisasi semenjak remaja. Di jaman orang masih sulit bepergian ke luar negeri, beliau sudah menjadi perwakilan ke manca negara.

Yang kemudian hari, dari pengalaman tersebut, membuat beliau bercita-cita suatu saat kelak ingin menikmati hidup berkeliling dunia.

Menceritakan tentang beliau tak ada habisnya. Hobi pribadi beliau juga banyak. Selain travelling, beliau juga suka tanaman dan berkebun, sampai punya usaha agrobisnis. Alias jadi petani, kata beliau. Petani anggrek dan kaktus, tepatnya yang bisa terealisir, sesuai trend populer saat itu.

Dari hobi tanaman tersebut beliau juga mendidik kami putra putrinya untuk belajar dagang. Dagang ? Lha iya, karena ada saja ikut kegiatan pameran dimana-mana. Ikut jadi sales jualan koleksi tanaman ayah.

Seru dan menyenangkan.

Beliau penggemar berat seni. Penggemar saja. Karena suka lukisan tapi tak bisa melukis, suka seni musik tapi kemampuan piano dan gitarnya rada kacau.

Hanya satu yang sukses, yaitu seni fotografi. Beliau termasuk menjadi perintis dan jadi ketua perhimpunan seni fotografi di kota kami. Hasil karya beliau juga sering mendapat penghargaan.

Banyak yang kemudian dipajang di rumah kami setelah menang penghargaan, walau sebenarnya aku tidak paham hasil fotografinya, karena yang difoto obyek-obyek abstrak.

Ada lagi hobi atau kegiatan lainnya, yaitu gemar organisasi dan politik. Berkat 'keahlian' tersebut, semakin memperluas jejaring bisnis beliau. Bergaul dengan banyak kalangan, baik petinggi pemerintah dan pengusaha swasta, membuat lebih mudah urusan usaha.

Alhasil saban bulan, ada saja acara di rumah. Ada saja pertemuan dengan berbagai kalangan, bahkan dengan walikota yang berkenan diundang acara informal di rumah.

Ada saja acara kumpul-kumpul, dan tentunya makan-makan. Karena ayah juga hobi makan segala macam menu.

Jadi udah biasa rumah kami kedatangan tamu banyak, ada makanan lezat-lezat dan kami anak-anak tinggal nunggu kode boleh santap setelah tamu makan.

Haha. Ayahku multi-talenta dan multi-kegiatan. Kehidupannkami cukup bergaya, kan.

Disamping ayah pengusaha sukses, karena pergaulan ayah yang luas tersebut, membuat kami sekeluarga terbiasa dengan kehidupan dikelilingi banyak orang-orang penting dan hormat pada kami.

Ya, hidup kami cukup bergaya. Dan rasanya bangga memiliki ayah yang sukses dan dikenal dimana-mana.

Kami anak-anak juga jadi populer di sekolah, setidaknya.

Tapi, ayah mengajarkan lebih banyak hal penting dalam hidup selain kebanggan keduniawian tersebut.

Prinsip hidup ayah adalah selalu mengajarkan untuk jujur dan bisa menghargai orang lain siapapun tak memandang kalangan atas ataupun bawah.

Jadi contohnya saja, mulai kecil kami anak-anak suka diajak tidak saja makan di restauran mewah, tapi juga makan di warung atau kedai kecil.

Kami juga diajarkan untuk bisa bergaul dengan berbagai kalangan. Ayah punya banyak teman pejabat dan pengusaha top, tapi sebaliknua juga berkenalan baik dengan preman ataupun pedagang-pedagang kecil, tukang dan sebagainya.

Ayah memang pintar menjalin hubungan baik dengan siapapun. Terus terang itu tidak mudah ditiru oleh kami anak-anaknya.

Hanya, karena kami tumbuh dalam didikan tersebut, membuat kami tidak canggung dan mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan kalangan apapun.

chap-preview
Free preview
HIDUP INI INDAH (MY DIARY)
Aku tak tahu bagaimana mengawali ceritaku ini, terlebih tak yakin bisakah aku merangkai kata dan kalimat dengan baik. Aku bukan siapa-siapa. Aku orang biasa, dengan kehidupan biasa bahkan tak banyak yang mengenalku. Aku orang sederhana saja. Tapi buatku, jalan cerita hidup yang harus kulalui selama ini tak sederhana. Aku tahu, jutaan orang di berbagai belahan dunia ini mengalami dan menjalani kehidupan dan masalah yang sama atau mirip denganku, dan bahkan lebih berat lagi. Dengan jalan yang sama atau berbeda, dengan proses kesulitan dan jatuh bangun yang sama atau kurang atau lebih besar. Pernah atau sering merasa dunianya hancur dan terpuruk, dan tidak jadi apa-apa, menjadi gagal dalam hidup. Sama, itulah kisahku sekarang. Dan bukan kali ini saja. Ribuan teman yang membaca ini mungkin merasakan hal yang sama, sebagian teman lainnya mungkin merasa agak iba, berpikir orang dalam kategori cerita ini termasuk golongan yang kacau dan mudah menyerah. Haha. Tidak apa-apa. Aku hanya ingin mengeluarkan uneg-uneg dan semua rasa ini. Mencoba jujur pada diri sendiri. Inilah diary hidupku... ... Aku lahir di kota kecil yang sejuk dingin dikelilingi pegunungan. Masa kecilku yang kuingat sangat menyenangkan. Saat aku lahir, kehidupan ekonomi keluarga kami mulai meningkat. Usaha ayah mulai berjaya. Kami empat bersaudara hidup layak berkecukupan. Ayahku seorang pengusaha broadcasting dan advertising. Beliau pekerja keras dan memiliki lingkup pergaulan dan relasi yang luas. Beliau cukup dikenal di kota kecilku ini sebagai figur pengusaha dan tokoh publik yang sukses. Kawan dan relasi beliau banyak karena beliau luwes bergaul dan cerdas dalam menjalin hubungan kerja. Beliau orang yang aktif, suka berorganisasi semenjak remaja. Di jaman orang masih sulit bepergian ke luar negeri, beliau sudah menjadi perwakilan ke manca negara. Yang kemudian hari, dari pengalaman tersebut, membuat beliau bercita-cita suatu saat kelak ingin menikmati hidup berkeliling dunia. Menceritakan tentang beliau tak ada habisnya. Hobi pribadi beliau juga banyak. Selain travelling, beliau juga suka tanaman dan berkebun, sampai punya usaha agrobisnis. Alias jadi petani, kata beliau. Petani anggrek dan kaktus, tepatnya yang bisa terealisir, sesuai trend populer saat itu. Dari hobi tanaman tersebut beliau juga mendidik kami putra putrinya untuk belajar dagang. Dagang ? Lha iya, karena ada saja ikut kegiatan pameran dimana-mana. Ikut jadi sales jualan koleksi tanaman ayah. Seru dan menyenangkan. Beliau penggemar berat seni. Penggemar saja. Karena suka lukisan tapi tak bisa melukis, suka seni musik tapi kemampuan piano dan gitarnya rada kacau. Hanya satu yang sukses, yaitu seni fotografi. Beliau termasuk menjadi perintis dan jadi ketua perhimpunan seni fotografi di kota kami. Hasil karya beliau juga sering mendapat penghargaan. Banyak yang kemudian dipajang di rumah kami setelah menang penghargaan, walau sebenarnya aku tidak paham hasil fotografinya, karena yang difoto obyek-obyek benda abstrak. Ada lagi hobi atau kegiatan lainnya, yaitu gemar organisasi dan politik. Berkat 'keahlian' tersebut, semakin memperluas jejaring bisnis beliau. Bergaul dengan banyak kalangan, baik petinggi pemerintah dan pengusaha swasta, membuat lebih mudah urusan usaha. Alhasil saban bulan, ada saja acara di rumah. Ada saja pertemuan dengan berbagai kalangan, bahkan dengan walikota yang berkenan diundang acara informal di rumah. Beliau berdua menjadi sahabat di luar urusan kerja. Ada saja acara kumpul-kumpul, dan tentunya makan-makan. Karena ayah juga hobi makan segala macam menu. Jadi sudah biasa rumah kami kedatangan tamu banyak, ada makanan lezat-lezat dan kami anak-anak tinggal menunggu kode boleh santap setelah tamu makan. Haha. Ayahku multi-talenta dan multi-kegiatan. Disamping ayah pengusaha sukses, karena pergaulan ayah yang luas tersebut, membuat kami sekeluarga terbiasa dengan kehidupan dikelilingi banyak orang-orang penting dan hormat pada kami. Ya, hidup kami cukup bergaya. Dan rasanya bangga memiliki ayah yang sukses dan dikenal dimana-mana. Kami anak-anak juga jadi populer di sekolah, setidaknya. Tapi, ayah mengajarkan lebih banyak hal penting dalam hidup selain kebanggaan hal-hal duniawi tersebut. Prinsip hidup ayah adalah selalu mengajarkan untuk jujur dan bisa menghargai orang lain siapapun tak memandang kalangan atas ataupun bawah. Jadi contohnya saja, mulai kecil kami anak-anak suka diajak tidak saja makan di restauran mewah, tapi juga makan di warung atau kedai kecil. Etika makan di perjamuan formal kami bisa, makan santai berdesakan di warung pun oke. Kami juga diajarkan untuk bisa bergaul dengan berbagai kalangan. Ayah punya banyak teman pejabat dan pengusaha top, tapi sebaliknya juga berkenalan baik dengan preman ataupun pedagang-pedagang kecil, tukang dan sebagainya. Ayah memang pintar menjalin hubungan baik dengan siapapun. Terus terang itu tidak mudah ditiru oleh kami anak-anaknya. Hanya, karena kami tumbuh dalam didikan tersebut, membuat kami tidak canggung dan mudah menyesuaikan diri dalam lingkungan kalangan apapun.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
152.3K
bc

Suami Sugar Daddy

read
6.5K
bc

Alea (Bidadari tak bersayap)

read
147.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
212.9K
bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
4.4K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
170.1K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
293.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook