Langkah Pertama

1021 Words

Maya mengepalkan tangannya, enggan untuk dirinya bertanya untuk yang kedua kAllenya. Dia malas, dan juga marah di saat yang bersamaan. Terlebih mengetahui kalau sekarang statusnya adalah istri dari sosok tersebut. Enggan sekali untuk menemui dan juga melihat suaminya tersebut. Mendengar fakta itu saja membuat Maya marah. "Nona, anda mau kemana?" Panik ketika melihat Maya yang melangkah keluar dari rumah. "Nona Maya?! Anda mau kemana? Jangan pergi seperti itu!" Teriaknya sambil mengejar Maya yang melangkah pergi ke sana. "Aku tidak sudi melihat wajah b******n itu! Tidak akan pernah!" Kemudian Maya tiba tiba menangis karenanya. Dia duduk di pinggir jalan dan menangis tersedu sedu. Karena sosok itu, mengingatkan lagi kebodohannya di masa lalu. Dimana dirinya mengorbankan sang anak hanya kar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD