Chapter Eight

1121 Words

"Hai, Lin?" Olin tersentak kaget saat Dimitri tiba-tiba saja muncul dari belakang lalu duduk dibelakangnya. "Ada apa?" "Pulang kuliah nanti, apa kau ada jadwal?" Olin menoleh lagi pada Dimitri. Mengingat-ingat apa saja jadwalnya hari ini. "Sepertinya tidak ada. Kenapa?"  "Apa kau mau ikut denganku?" "Kemana?" "Rahasia," Dimitri tersenyum lebar begitu melihat Olin yang kebingungan. "Kalau begitu aku tidak mau ikut!" Rajuk Olin. Entah kenapa akhir-akhir ini ia jadi lebih bisa mengekspresikan dirinya. Dimitri menaikkan satu alisnya. "Yakin kau tidak mau ikut? Kau pasti akan menyesal jika tidak ikut," "Memangnya kau akan mengajakku kemana?" "Kalau aku beritahu padamu, itu bukan kejutan lagi." "Jadi kau berencana memberiku kejutan?" Dimitri mengerdikkan bahunya. "Anggap saja begitu.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD