Auriga berniat untuk merubah posisi tidurnya menjadi terlentang, tapi niat itu ia urungkan saat ia merasa kalau ada tangan yang memeluk erat pinggangnya dari arah belakang. Auriga menunduk dan ia melihat sebuah tangan yang kini melingkar di pinggangnya. Tentu saja Auriga tahu siapa pemilik tangan tersebut, siapa lagi kalau bukan Queen. Auriga mengerang saat ia bisa merasakan deru nafas hangat Queen kini menerpa tengkuknya, membuat bulu kuduknya sontak berdiri. Secara perlahan, Auriga berbalik menghadap Queen. Pergerakan yang Auriga lakukan tentu saja membuat Queen merasa terusik. Queen membuka matanya, tersenyum saat melihat Auriga yang juga tersenyum manis padanya. "Selamat pagi," sapa Queen dengan suara serak. "Pagi Sayang," balas Auriga sambil menunduk, mengecup kening Q