17

1237 Words

 Qiandra menggenggam ponselnya erat. Jika saja ia bisa meremukan ponselnya maka pasti saat ini ponselnya sudah remuk dalam genggaman eratnya. Baru saja ia menerima panggilan dari ibunya, yang memberitahukan perihal orang-orang kejaksaan yang menjaga tempat rawat sang ayah. Dengan langkah cepat, Qiandra keluar dari kediaman Ezell. Tak ada yang menghalangi langkahnya, tentu saja ini karena Ezell yang memberi perintah pada anak buahnya untuk tidak menghalangi Qiandra pergi. Dari atas, Ezell mengamati mobil Qiandra yang pergi, matanya tak menyiratkan apapun. Hanya tatapan datar yang bisa menenggelamkan ribuan orang dalam penderitaan. "Ini hanya goncangan kecil, Qiandra. Tetapi kau bisa gila jika kau tidak bisa mengatasi tekanan ini." Ezell masih memiliki banyak rencana untuk Al

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD