Yang ia rasakan obrolan dengan Diana ternyata memang cukup serius. Ya mungkin karena cewek itu merasa akan jauh lebih berbobot berbicara mengenai hal-hal yang penting. Tadi saja jadi banyak diskusinya sengan Diana di dalam kafe. Sekarang ya sudah di jalan menuju rumah Diana. "Kamu gak takut ya?" "Takut kenapa?" "Yang kamu bakal hadapi itu orang yang bener-bener gila." "Kamu takut?" "Takut lah. Aku gak punya kekuatan yang besar untuk melawannya. Bahkan dari dulu juga begitu. Berurusan dengannya pun sudah sangat dihindari." "Ada Allah, Di. Jangan takut lah." Diana terdiam. Ya mungkin tampak sederhana, tapi amat mengena. Ia setidaknya paham lah dengan maksud Aidan. Ya memang ada Allah. Meski urusannya tak sesederhana itu. Karena ia tetap harus melakukan banyak hal kalau mau selamat. "