Bagian Satu (Revisi)
"Mawar memang berduri
Bila di petik
Durinya akan mengenai
Jari. Tapi bila di petik dengan gunting maka jarimu tidak akan mengenai durinya."
Nai bergumam di akhir cerita Ia menutup buku novelnya lalu di letakan di nakas kemudian melepas kaca matanya dan memijit pangkal hidung. Ia meraih hp dan melihat pesan Wa dari group The gank girl.
"Besok ada acara ulang tahun, harus dateng semuanya di hotel Alexander ballrom"
Nai membaca pesan tersebut, ulang tahun siapa? Entahlah. Nai beralih melihat jam, rupanya sudah jam sebelas malam. Nai segera memadamkan lampu hingga menyisakan lampu kecil yang memantul di cat glow in the dark. Setelahnya ia menarik selimut dan tidur. Nai membuka matanya kembali dan menatap n****+ yang dibaca. Ia tidak bisa tidur mungkin karena efek alur cerita tadi.
Dalam n****+ tersebut membahas seorang tunadaksa atau orang cacat yang memiliki disabilitas tetapi ia mampu hidup dalam keterbatasannya dan bisa berjuang untuk dianggap normal. Terlebih si tunadaksa tersebut memiliki pangeran yang tampan dan gagah rupawan. Tokoh utama dalam n****+ tersebut seorang wanita Tunadaksa. wanita yang tidak mempunyai kaki dan berjalan hanya dengan sebuah tongkat, tapi berkat kemampuannya bermain biola ia akhirnya di akui dunia bahwa Keterbatasan tidak membuat seseorang untuk menjadi halangan dalam berkarya. Banyak contohnya seperti, Bethany Hamiltom merupakan seorang atlit selancar yang berhasil meraih juara di ajang Nasional The Explore Woman Division of The NSSA padahal salah satu tangganya harus diamputasi akibat serangan Hiu ketika ia berusia 13 tahun.
Apa Nai bisa seperti kisah n****+ itu? Entahlah. Nai mengalihkan kepalanya ke arah lain dan mulai memejamkan mata menembus batas mimpi hingga akhir.
**
Devian menghempaskan tubuhnya ke kasur. Kasur merupakan hal yang paling haqiqi untuk dirinya karena selama ini untuk menyentuh kasur adalah sebuah imajinasi. Padatnya syuting dan bekerja di kantor membuat keturunan Gressham ini tidak sempat bertemu dengan kasur di rumah. Jangankan kasur untuk menengok rumahnya sebentar saja dirinya tidak bisa. Emang sekaya apa Devian hingga untuk menyentuh kasur saja tidak bisa?. Lihat dan perhatikan baik- baik.
Keluarga Gressham adalah pebisnis tersohor di Brusshel tepatnya di Belgia benua Eropa. Keluarga ini dulunya hanya seorang petani biasa, tapi berkat usaha kakek moyangnya yang bekerja keras, akhirnya mereka mampu memiliki berhektar tanah kebun coklat dan pengolahannya. Tidak hanya itu saja mereka juga mengolah hasil s**u menjadi keju terbaik sepanjang masa. s**u itu di datangkan langsung dari Amsterdam di belanda. Tidak hanya perkebunan coklat dan keju, Keluarga ini juga memiliki beberapa resort mewah di Dubai dan menanam saham di Indonesia. Devian adalah keturunan ke tujuh yang mewarisi seluruh harta keluarganya setelah sang papah Bedezhel Hemilon Gressham.
"Ah, nikmatnya." Devian menggesekan wajahnya di kasur bibirnya tersenyum dan hatinya bahagia.
"Meneer, morgen heb je een schema naar Indonesië voor de inauguratie om CEO te worden."
Artinya: Tuan, besok anda ada jadwal ke Indonesia untuk pelantikan menjadi CEO.
Kata Mr. Hann serketaris pribadi Devian. Devian sengaja memilih pak Han bukan wanita dengan pakaian seksi dan d**a yang menyembul untuk menjadi serketarisnya. Devian tidak suka wanita seperti itu. Walaupun dirinya tidak menampik wanita seperti itu cocok untuk membelai juniornya. Oupss...
Devian bangun ia langsung menengok Mr. Hann dan menghembuskan nafasnya.
"Aku tau." Jawab Devian sambil membaringkan kembali kepalanya. Mr. Hann tidak bisa berbicara menggunakan bahasa indonesia karena Mr. Hann asli orang Belgia. Berbeda dengan dirinya. Devian memiliki darah indonesia dari kakeknya pihak sang mamah. Yudha Bagus Sangkalala. Dulu kakeknya Devian seorang veteran yang menikah dengan Neneknya Annabel.
''Hah, sepertinya kita akan berpisah lagi kasur.'' Kata Devian sambil memejamkan mata. Ia tidak ingin waktu tidurnya terbuang sia- sia sebelum hari esok merenggutnya.