... Maygat, suaranya Bang Ejik merdu juga. Meleleh aku jadinya .... "Ra, Nora!" panggil seseorang, mengganggu konsentrasi ku. "Apaan?" Aku menoleh, ternyata Enny. "Eh, ayo siap-siap. Habis ini giliran kita," katanya. Yah, padahal lagi pengen nonton bang Ejik perform. "Iya deh iya!" jawabku. "Buruan, kamu belum ganti kostum juga!" Kucolek Yeni yang duduk di depanku. "Dipanggil Bu bos. Giliran kita bentar lagi," bisikku di telinganya. Yeni tidak berkata apa pun, dan langsung berdiri bersamaku. Kami melipir dari tempat lesehan penonton di depan teras Dome, berjalan menuju aula asrama putri. "Kostum mu udah siap?" tanya Yeni dalam perjalanan. "Udah disediain sama Nitnot. Aku pinjem baju punya dia," kataku. "Key sip!" Setelah sampai di asrama putri aku pun segera menuju kamar untuk