Asrama — kampus — perpustakaan —kampus — asrama lagi, begitulah peta perjalananku hari ini. Begitu juga hari-hari sebelumnya dan sebelumnya lagi. Selama lima hari efektif perkuliahan, tiga destinasi utama itu yang selalu kukunjungi berulang-ulang. Sesekali juga ke kantin Sastra, atau juga ke kosan Tutik untuk sekadar main. Setelah pendakian tempo hari, yang cukup menghebohkan teman-teman di kampus , aku tidak pernah lagi bertemu Kak Yo. Bersyukur juga sebenarnya, karena bisa terbebas dari orang itu. Sungguh, dia itu benar-benar bikin aku galau setengah mati. Awalnya aku tidak terlalu memikirkan 'proposalnya' yang sudah kutolak. Namun, lama kelamaan terselip rasa bersalah yang menghantui diriku. Untunglah ada Bang Ejik yang sering curhat dan nanyain Mbak Rani. Jadi sekalian kumanfaatkan