The Hill

1915 Words

"Ra, kubawakan sini, sleeping bag nya," kata Bang Dion. "Eh, nggak usah, Bang. Nora kuat kok," ujarku, menolak dengan halus. Apalagi tatapan mata Kak Yo seperti sedang menguliti kami. "Ehem! Ayo berangkat!" ujar Tatik yang berada di depanku. "Iya-iya." Akhirnya Bang Dion mundur beberapa meter menjajari Kak Yo. Jarak kami memang tidak rapat, mungkin antara satu orang dnegan lainnya kurang lebih dua sampai tiga meter. Sepanjang perjalanan menuju pos satu, jalannya tidak terlalu terjal sih. Malah mendatar saja menururtku. Cuma ya gitu, suasana sore di gunung yang sepi gini, bikin merinding juga. Sebelah kanan bukit, sebelah kiri lembah, jalannya setapak, yang walau tidak becek tapi agak licin karena ada beberapa rumput yang terinjak. Aku senang sekali, melihat pemandangan lembah, yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD