Unexpectable 2

1816 Words

"Kemana Kita?" tanya Kak Yo setelah mobil yang membawa kami berdua melaju di jalan desa. Tidak seperti di kota, setelah Maghrib begini jalanan terasa sangat lengang. "Kak Yo mau kemana?" tanyaku balik. Dia menoleh sebentar, lalu kembali fokus menyetir. "Cari toko oleh-oleh. Khasnya sini apaan sih?" tanyanya. "Cabe, jagung, singkong, ubi, kelapa, sayur mayur. Ke pasar aja besok subuh. Ada yang jual banyak," jawabku ketus. Kak Yo tertawa, sampai aku menoleh. Jarang-jarang dia terlihat girang dan lepas seperti ini. "Nora, Nora. Kalau belanja buat kebutuhan rumah tangga kita sih. Cocok. Tapi kalau buat oleh-oleh kayaknya nggak deh," ujarnya menggombal. "Serah." "Jangan ngambek dong. Bikin aku gemes," katanya lagi seraya mengulurkan tangan. Untung saja aku gercep, menangkisnya dengan sat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD