Aku menyelusupkan tangan di saku Hoodie. Menyembunyikan mukaku di balik kupluk jaket yang memberiku privasi. Jujur, butuh hampir seperempat jam untuk memantapkan niat pergi ke kampus, tapi tak butuh waktu lama untuk menyesalinya kemudian. Berjalan sendirian menyusuri jalan kampus menuju gedung kuliah, membuatku merasa gugup. Rasanya tanganku mulai basah. Debaran jantungku juga berlompat tidak karuan. Seolah-olah semua orang sedang memperhatikan aku. Dengan penuh perjuangan, akhirnya aku sampai di depan kelas juga. Langkahku terhenti. Masuk nggak ya? "Nora?" sapa seseorang dari belakang. Aku bergeming. Ternyata si Tatik, teman sekelas ku. Dia baru saja datang. "Ya, ampuun! Kamu ke kampus kok kayak mau naik gunung gini?" tanya Tatik. "Gak gerah apa?" "Eh, aku.lagi gak enak badan." "Ya