27 ; Ivy Kangen Mama

1188 Words

Vigo melirik ke samping, tepat di mana si gadis kecil masih sibuk dengan boneka beruangnya. Sesekali memeluknya erat, memukuli si boneka, sampai mencabut bulunya. Ini sudah pukul sepuluh malam dan Ivy masih belum memejamkan matanya. Membuat Vigo mendesis kesal. “Kenapa belum tidur Ivy?” tanyanya dengan nada lembut. Vigo langsung mengubah posisinya. Menjadi miring menghadap Ivy. Gadis kecil itu cemberut, kedua tangannya masih sibuk mencabut bulu-bulu si boneka beruang. Tidak berniat menjawab atau sekadar melirik sang papa di sampingnya. “Nanti rusak. Sini Papa simpan.” Ivy mengabaikan itu. Masih terus melakukan kegiatannya. Wajahnya terlihat semakin kesal. Vigo tahu Ivy memang sedang marah saat ini. Keduanya sudah pulang ke apartemen Vigo, tanpa Yena tentunya. Perempuan itu memilih t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD